Diposkan pada Super Generation FF

FF YoonHae – Princess Cliche 1

Image

Title : Princess Cliche

Author : Nana Shafiyah a.k.a Nasha

Genre : Comedy Romance

Rating : PG-13

Cast : SNSD Yoona, Super Junior Donghae

Other Cast : Super Junior Siwon, Eunhyuk, SNSD Sooyoung

Happy Reading ^^

“And Then I Know You….”

‘Jderrrr… Dororr… dor… dor…’

Bom melotok meledak ! Yoona terkaget setengah hidup hingga terbangun dalam keadaan  setengah sadar. ‘Bomm? !’ teriaknya dalam hati sambil membelakakkan mata selebar bola sepak.  Yeoja itu langsung melompat dari ranjang setinggi lima meter dan  merangkak ala tentara militer  menuju  kolong tempat tidurnya. Yoona menghitung waktu gempa. Ia memperhatikan   dengan seksama jam weker rusa yang masih berdetak diatas meja.

‘Kring… Kring… Kring…”

Yoona terlonjak, “Kenapa suaranya jadi kring… Kring … Kring… ? Bukankah tadi itu door dorr dorr?!

Cepat – cepat Yoona menyingkirkan rambut  yang menutupi seluruh wajahnya.  Ia menatap sekali lagi arah jarum weker pada meja didepannya. Weker yang terus saja berbunyi. Jadi? Hanya bunyi kring  jam weker? Lalu tadi itu apa?

What the? MIMPIII ?!!” Yoona berteriak frustasi sambil menjambak – jambak rambut sunslik– nya. Ia lantas menghembuskan nafas kasar sembari keluar dari tempat persembunyiannya.

Yoona menangis terseok – seok. Menyadari bahwa dirinya telah melakukan kekonyolan luar biasa. Apakah itu?  praktek penyelamatan diri yang percuma… Hueeffff -____-

Tapi sudahlah, semua sudah terjadi dan tidak ada gunanya menyesali masa lalu. Pun tidak ada gunanya menakuti masa depan. Cukup melihat masa sekarang, maka semua akan baik – baik saja. Sekianlah wejangan pagi dari Yoona, si peri cantik #Lho?

Seperti ada yang mengganjal, Yoona kembali melirik jam wekernya lama sekali. Barulah bulan depan  Yoona tersadar.  Yeoja itu harus bersiap ke sekolah. Eumm, tapi raganya belum juga beranjak. Bahkan masih  berdiri kaku seperti patung selamat datang didepan gang (?)  berarti dia terlambat ? Okay  ! Yoona terlambat. Tunggu…

“Terlambat??? !” Yoona berteriak histeris, “Wuaahhhhh.”

‘Slashhhhhh’

Dengan mempraktekkan gaya Ninja Hatori saat berlari menyusuri lembah,  tanpa basa basi yang berbusa – busa lagi (?) Yoona menyambar apa saja yang ada didepannya.  Hingga yeoja itu berhasil menginjakkan  kaki disekolah dengan durasi waktu lima menit dengan jarak tempuh lima belas kilo meter. Yah, meskipun penampilan Yoona menjadi coochell in the coomell, ia akan baik – baik saja. Karena jiwa narsis dalam dirinya mengatakan bahwa Im Yoona memang terlahir cantik, baik itu fisik maupun hatinya. Jadi, meskipun badai membantai, Im Yoona akan selalu tampak cantik. Azzeeek !

Yoona baru saja akan berbelok pada sebuah tikungan namun…

‘Brukkkk’ Tubuh singset Yoona bertabrakan dengan tubuh seseorang.  Yeoja itu terjatuh memegang lututnya yang berbenturan langsung dengan lantai.  Sungguh,  orang itu pasti raksasa. Yoona Yakin dan Ia berani bertaruh. Lihat saja, badannya besar dan tinggi sekali. Otot – ototnya keras seperti roti kering yang masih tersimpan dilemari karena gak laku – laku -_-  Yoona memasang raut  jengkel.  Ia berusaha bangkit dengan keringat bagaikan hujan disiang bolong, diikuti oleh kilatan petir dan kebakaran hutan (?)

“Ah, Anda berjalan dengan mata tertutup ! Pantas jika anda tidak bisa berjalan dengan benar.”

What ? Mata tertutup? Bingo ! Kali ini Yoona kembali mendengar kalimat tidak penting yang membuang waktu.  Yoona menengadah dan…

Omigotttt !  Yoona sudah menghabiskan beberapa detik dalam hidupnya untuk mengulang hal – hal klise lagi.  Ternyata dia itu  Siwon, kapten tim basket ! Oh No ! Ini  yang ke 12 kalinya Yoona mengalami hal  seperti ini. Bertabrakan saat terlambat ke sekolah. Dan… Jreng jreng jreng,  Sepertinya Ia sudah bisa meramalkan apa yang terjadi setelah ini…

Yoona membalas dengan wajah kuning membara, “Bukannya Anda yang tidak bisa berjalan dengan baik ? Dimana Anda taruh mata Anda? Anda membuat saya terjatuh…”

“Anda terjatuh itu salah anda,  sudah nasib anda ! Anda mengagetkan saya dan membuang waktu saya !”

“Membuang waktu ?  Andalah yang menghambat kinerja saya dalam hal ini… Otak Anda sebesar apa,  sih?

Yoona esmosi, mengeluarkan  semprotan gasnya. Naas, orang itu semakin nyolot. Al-hasil terjadilah adu panco. Eh adu mulut dan bla bla bla… -___-

“Jadi, apakah anda menantang saya?” sergah Siwon dengan aksen gerimis.

“Menantang Anda? Kalau sudah merasa hebat, baik…”

“Kalau begitu selamat bertemu kembali ditempat mengejutkan!” Siwon berkata sinis lalu  pergi. Hushhh hushhh

DEMIH TUHHAAN !!! Yoona berteriak dalam hati sambil menghentakkan kaki kanannya keras – keras.  Memperkirakan jika setelah ini mereka akan sering ketemu, berkenalan  lalu… jatuh cinta ? Jangan mimpi !

Menaruh hati pada kapten Team basket ? Euhh… Yoona mengelus dadanya berkali – kali. Ia tidak  akan mau, dan tidak akan pernah dan (?) akan mencegah sebisa mungkin perasaannya pada kapten team basket. Mungkin tidak sulit, karena  Namja yang bernama lengkap Choi Siwon Wiguna (?) itu  tidak ada keren – kerennya dimata Yoona. Ia selalu nge-tem diparkiran. Hobbynya adalah tebar gope-an  hingga tebar gaya ocol, yang maksa beuud. Seperti  dirinya adalah produsen kulkas terbesar (?) padahal jika bermain basket, namja itu tidak pernah sekali pun menyentuh bola. Err,  cukup miris mendengar kenyataan bahwa  pesona Siwon  sukses sekali membuat para remaja putri mimisan hingga  berliter – liter.  Bahkan yeoja yang sering ngartis disekolah mencoba gantung diri  agar  cintanya diterima oleh Siwon. Para yeoja juga senang sekali mengekori Siwon. Menguntit namja itu hingga terbentuklah barisan ekor naga yang amat sangat panjang sekali pemirsahh (?)

Yoona, remaja putri paling popular disekolah, Sioomay Senior high school  sama sekali tidak tertarik. Tidak ada cerita apa pun  lagi  tentang  jatuh cinta pada kapten team basket. No way…

Kenapa? Karena Ia sudah kenyang menikmati hidupnya yang selalu berjalan seperti adegan  dalam sinetron – sinetron -__-

Bagusnya sekarang ! Kisah sinetron dalam hidupnya kembali terulang.  Yoona benar – benar terlambat. Tahu begitu, Yoona tidak masuk sekalian. Masuk ke kelas sama saja dengan bunuh diri ! Apa lagi jika bertemu dengan… Aishhh lebih baik  ia digantung didepan pagar sekolah  saja dari pada harus bertemu dengan nyonya serigala —– Park sosaengnim.

‘Slashhhhhhh’

Yoona baru selangkah mengamalkan (?) jurus ninja Hatorinya. Tanpa  disangka seseorang menarik punggung kerah bajunya. Yoona tertarik mundur dengan cepat. Ia menoleh kebelakang dengan wajah was – was. Perlahan dan … Seeee? Yoona  yang super geram langsung mengeluarkan kepulan asap dari hidungnya. Ternyata manusia yang mengangganggu pergerakan yeoja itu adalah… Si culunnnn…

“Eungg Hyooookkk !!! Lepaskan tangannmu !” Semprot Yoona dengan lantanggg.

“Tidakkkk ! Aku  harus membawamu  kehadapan Sosaengnim sekarang !” Namja berkaca mata tebal, bergesper  serta berambut belah tengah itu  mulai mencoba menyeret Yoona.

“Aphhhha ? !!! Andwee itu tidak akan terjadi ? !” Yoona mulai memasang jurus ala Jeki S’ceng.

“Itu akan ! Aku, Lee Hyuk Jae siswa teladan di sekolah ini, secara resmi memin….”

BoGGGGhhh !

Eunhyuk Jatuh tengkurap. Bibirnya mencium sensasi dingin dari marmer putih. Kaca mata tebal yang selama ini menemani prestasinya, langsung terpecah berkeping – keping. Cairan kental juga terlihat  keluar dari lubang hidungnya yang besar.

Munsnahlah sudah niat Yoona. Yeoja itu baru saja akan kabur namun  rombongan siswa siswi terlanjur menghadang. Siswa siwi tersebut mulai menggerubuti  TKP, berbelasungkawa atas Eunhyuk  yang jatuh terkpar. Mereka mulai berisik  mengutarakan gossip – gossip serta alibi yang gak penting beudd.   Ada pula yang Ketawa – ketiwi seperti habis nge-lem  hingga terlihatlah potongan cabai digiginya -___-

“Yoona, Aku tidak menyangka jika Kau sekejam ini !”

“Kau memukulnya ? Apa salah Eunhyuk?”

“Tanggung jawab !”

Yoona menutup kedua telinganya. Yeoja itu bergeleng mendengar sahutan para siswa siswi yang seperti mimpi buruk baginya.

‘TIDAAAAKKK’ Yoona berteriak dalam hati. Padahal yeoja itu tidak melakukan pemukulan. Tidak melakukan hal aneh – aneh  selain melemparkan seekor kecoa karet ke-wajah Eunhyuk. Serangga mainan yang sengaja dibawa Yoona untuk menakut – nakuti teman – temannya itu, sontak membuat  Eunhyuk kejang – kejang.  Eunhyuk mendadak ayan hingga terkapar seperti itu, sampai – sampai ingusnya yang berwarna hijau kekuningan  jatuh mengaliri latai.  Sungguh, itulah yang sebenarnya !

Yoona hanya mampu mengucapkan kalimat pembelaan dalam hati. Tidak ada yang mempercayainya sekarang. Tidak ada yang membelanya sekarang ! Semua menuduhnya ! Tidak ada saksi saat kejadian. Hanya ada tuduhan yang bilang kalau kejadian tersebut  adalah bentuk  tindak criminal berupa pemukulan. What? Bahkan jika nantinya di  wajah Eunhyuk terdapat lebam , itu  sama sekali bukan hasil pemukulan. Itu karena wajahnya memang berjodoh dengan lantai (?) Err… maksudnya  saat terjatuh,  wajah Eunhyuk berbenturan langsung dengan lantai.

“Aku bisa jelaskan !” Yoona berkata memohon, “Sebentar dengarkan aku.”sambungnya lalu menyambung lagi, “Sungguh sekali ini  saja, dengar penjelasanku…”

Tssahh… Yoona meruntuki dirinya sendiri. Kenapa? Kenapa? Kenapa Ia harus mengucapkan kalimat persis seperti saat seorang tokoh utama dalam sinetron ingin menjelaskan kesalahannya ? Kenapa  Ia tidak bisa menyerocos langsung ke-inti masalahnya saja?

“YOOOOONAAAAAAAAAAAAAAAAA !”

Suara nyaring maha dahsyyat dari… Tunggu ! Yoona hapal suara ini. Seperti suara, Park Sosaengnim? Dan Benar, sang serigala mulai menerobos  kerumunan siswa – siswi ditekape hingga titik terdalam. Perlahan Park Sosaengnim melihat Eunhyuk.. Yeoja paruh baya itu langsung mengguncang – guncang tubuh murid kesayangannya, Lagi – lagi seperti dalam sinetron – sinetron -_- Park Sosaengnim dengan wajah penuh cucuran air mata, kemudian menengadah sadis kearah Yoona.

“Kau pelakunya ? !!!” tuduh park Sosaengnim. Yoona tertunduk dengan air mata yang juga ikut bercucuran. Bukan apa – apa, tapi suara teriakan park Sosaengnim yang beraroma sambel bawang merah  itu, amat sangat membuat mata Yoona perih… Juga penciumannya terganggu -___-

“Ikuttt.” Park Sosaengnim bangkit lalu menarik telinga Yoona menuju ruang guru. Yoona berteriak – teriak minta dilepas. Yoona meronta – ronta dan tarikan itu kian menguat.  Tapi bukan Im Yoona namanya jika dia kehilangan akal.

“Ampun Sosennn !”

“Tidak ada ampun – ampun untuk siswi bandel seper…”

‘AAAAwwwwweeehhhHHHH’ Teriakan park Sosaengnim menggelegar tatakala Yoona kembali melemparkan seekor kecoa karet.  Ia terlonjak – lonjak sambil mencakar tembok. Dan Suksesss ! Yoona  berhasil  melesat kabur.

“Tangkap Diaaaaaa !” teriak sang nenek sihir itu kembali pada segerumul sisiwa disekitarnya.

Secepat badai tornado Yoona menyambar apa pun. Ia terus berlari menerobos jalanan yang terlihat bagaikan sirkuit balap dimatanya.  Kilatan lari Yoona langsung menjungkir balikkan para siswa siswi.  Kaki dikepala dan kepala dikaki. Pot – pot tanaman yang menghiasi lorong kelas pun raib terkena sambaran yeoja itu.  Teriakan – teriakan  hiteris terdengar dimana – mana. Terlebih saat sambaran tornodo tersebut meruntuhkan warung peccel  milik jeng Sica hingga pengok.  Bahkan Ustad Sooman, guru spiritual disekolah itu, sampai menghimbau dari toak masjid agar Yoona berhenti membuat kekacauan. Mulut Ustad Sooman sudah berbusa – busa lebih banyak dari busa deterjen  yang bisa saja menenggelamkan sekolah tapi Yoona belum juga memperlihatkan niat baiknya.

“IM YOONAAA berhenti disitu ! IM YOONAAAAA.” Suara para siswa yang mengejarnya membuat Yoona menoleh sekilas. Mereka mulai kelelahan.  Sama dengan rombongan itu, Yoona pun mulai merasa putus asa untuk berlari lebih jauh lagi. Tapi Ia harus berlari sebelum tertangkap. Sebelum dirinya diseret menuju ruang guru untuk menjalani hukum pancung (?)  maksudnya menerima  hukuman  yang lebih sadis lagi. Yoona harus mengulur waktu sebanyak mungkin sampai si culun itu sadar.

Sebagai pelanggan tetap dari hukuman park sosaengnim, Yoona hapal jika  makhluk yang satu itu memiliki jiwa moodian tingkat nasional. Kalau Eunhyuk sadar, suasana hati Park Sosaengnim akan baik. Jadi, kemungkinan hukumanya ringan. Tapi masalahnya, siculun itu pingsan secara dramatis.  Akan banyak sekali  waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan arwahnya(?) Lalu bagaimana ini? Kalau sampai besok Eunhyuk belum juga siuman, maka mutilasilah (?) Yoona sekarang juga ! Mood Park Sosen untuk menghukumnya 99,99% pasti bertambah liarrr.  Huaaaa T__T

Sebentar lagi ! Tembok belakang sekolah sudah terlihat. Secepatnya, Yoona harus memanjat benda yang merupakan  ujung kesengsaraan tersebut sebaik mungkin.  Yeyy, Tinggal beberapa langkah lagi keinginannya untuk menghirup udara bebas akan terlaksana. Dan greeezzzz… OMG !

“Kau mau kemana sekarang, huh?!”

Yoona terperosok. Seorang siswa dari dalam tikungan lorong, mendadak muncul didepannya. Siswa tersebut  menyeringai sambil merentangkan tangannya lebar – lebar. Pergerakan Yoona terhambat. Ia memutar kearah kekanan, sial ! Seorang siswa juga ada disana. Siswa yang juga merentangkan tangannya sambil memasang wajah ‘kena kau !’  Yoona mulai panik. Ia  berbalik kebelakang. Sama saja ! Yoona melihat sekelilingnya. Gerombolan siswa yang akan menangkapnya  nyaris berdiri dimana – mana. Yoona semakin terpojok. Gemetaran, Yeoja itu mundur selangkah demi selangkah hingga punggungnya membentur  kokohan dinding pagar sekolah.

Salah satu siswa berambut gondrong seperti limbad, menarik tangannya kuat – kuat. Yoona menolak mentah – mentah. Yeoja itu berteriak, mempertegas untuk dilepaskan. Ia menutup kedua telinganya. Memejamkan mata rapat – rapat  sambil berdoa agar Tuhan memberikan kesehatan serta umur  panjang. Yoona ingin bertobat! Sungguh !

“Lepaskan, Kumohon jangan sakiti Aku !” Sahut Yoona dramatis. Iya bahkan sampai mengeluarkan air mata. Yeoja itu sesanggukan dan masih memandang dalam kegelapan  hingga sebuah suara membuat hatinya mencelos…

“Lepaskan tangannya !”

“No I Cant stop  ! (You)  …  Cause I can’t stop thinking about you girl … Neowa hamkke itkko shipeo … No I can’t stop thinking about you girl  Nal yeogi dugo gabeorijima…”

Dunia berhenti berputar seiring dengan lagu  ‘U’ dari Super Junior yang tiba – tiba muncul memecah ketegangan. Lagu tersebut benar – benar sukses  mengiringi  putaran adegan seperti dalam Film action. Adegan  berupa seorang namja yang akan menyelamatkan seorang yeoja, dalam keadaan dimana para penjahat sedang berkerumun. Yoona terpaku ditempat melihat seorang namja penyelamat sedang berdiri didepan komplotan – komplotan tengik itu (?) untuk meyelamatkannya.

Fokus cahaya mentari menyorot intens pada sekilas sosok samar. Sosok itu mendekat selangkah demi selangkah, menjadikannya semakin jelas. Namja berbadan tegap, berkulit putih, bermata sipit, berhidung mancung, alisnya tebal serta  beponi. Wushhh… Ia tersenyum pada Yoona sesaat.  Senyum manis yang  super maniiiss diantara apa pun yang paling  manisss. Yoona  berusaha membalas senyuman itu tapi… tapi tidak bisa.  Kenapa? Karena tanpa sadar mulutnya menganga dengan sangat  lebar sekali. Saking terkesannya, yeoja itu mendadak mimisan hingga bergentong – gentong.

OMO ! Dia, satria berseragam sekolah *__*

“Biarkan dia pergi !” serunya dengan tegas.

Pembela Kebenaran’ pikir Yoona. Yeoja itu hampir saja mencekik dirinya sendiri, Ini bukan mimpi?! Tampak jika sang kesatria penyelamat mulai menerobos kerumunan para komplotan. Para komplotan itu marah dan terjadilah adegan seperti dalam film action.  Satu persatu dari mereka terjatuh dan—–

…………………………….

“Lepaskan tangannya !”

Donghae berteriak lantang saat melihat pemandangan naas. Pemandangan yang membuat hatinya teriris – iris  juga membuat matanya bengkak. Sebagai seseorang yang memiliki jiwa kepahlawanan tingkat dewa, namja itu sangat  benci menyaksikan tindak perbuatan apa pun yang melenceng dari norma – norma kebenaran. Apa lagi ini menyangkut harga diri seorang Yeoja. Lihatlah, kini manusia – manusia pengrusuh alam semesta (?) tengah mengelilingi yeoja malang yang tidak berdaya.  Fenomena tersebut benar – benar  membuat naluri jagoan dalam diri Donghae meronta – ronta menuntut surat pembebasan tanpa jaminan… *Muehehehe

Perlahan Donghae mengamati dengan saksama dan dalam tempo yang sesingkat – singkatnya (?) wajah gerombolan yang lagi melongo ketempat dimana Ia berdiri.  Suasana menjadi hening. Beberapa pasang mata masih membelakak.   Lidah mereka pun tiba – tiba saja  menjulur panjang, menangkap lalu memakan seekor lalat yang mendekat .—-.

“No I Cant stop  ! (You)  …  Cause I can’t stop thinking about you girl … Neowa hamkke itkko shipeo … No I can’t stop thinking about you girl  Nal yeogi dugo gabeorijima…”

Selangkah demi selangkah Donghae berjalan menembus cahaya. Namun bunyi  ring tone hape  yang tiba – tiba saja menyontrack, membuat konsentari namja itu sedikit terusik. Tidak terlalu mengganggu memang. Hanya saja …  Donghae merasa ini…  merasa seperti dirinya sedang beradegan dalam serial FTV?!  -_-

Ditengah kerumunan, tampak seorang yeoja dengan penampilan amburadul seperti preman pasar (?) sedang menatap lekat kearahnya. Terdapat kilatan – kilatan aneh dalam matanya yang  bulat, bagaikan purnama. Donghae tersenyum, berharap agar sang yeoja  bisa lebih tenang.  Tapi yang terjadi,  yeoja itu  langsung tertegun dan malah menganga sangat lebar tanpa berkedip sedikit pun. Benaknya tampak mengapung jauh  keawang – awang. Donghae berpikir, dia masih waras, kan?

“Biarkan dia pergi !” Donghae menyeru dengan tegas.

“Tidak ! Kami akan membawanya kehadapan Park Sosaengnim.” Salah satu dari mereka balas menyeru.

“Dia bisa pergi sendiri tanpa harus dipaksa.”

“Oh ya ? Dia sudah beberapa kali mencoba kabur ! Jangan menghalangi langkah kami.” Balasnya lagi memasang tampang meremehkan. Dan Donghae baru sadar kalau gigi orang itu  ompong -_-

“Kalau aku mau yeoja itu bebas memangnya kenapa ?” tantang Donghae.

“Kau berani?!” tantangnya kembali mengeluarkan tanduk bercula delapan. Ia mulai menggesek – gesek tanah dengan kaki kananya. Dalam hitungan detik orang itu langsung menyeruduk seperti banteng gila -_-

Mengindentifikasi adanya serangan mendadak, Donghae melakukan jurus penghindaran. Istilah kerennya adalah ‘ngeles’. Jurus tersebut benar – benar ampuh ! Manusia bertanduk itu jatuh nyungsrup ke tembok.  Tanduknya hancur dan Ia pingsan.

Teman – temannya mulai ikut menyerang. Donghae masih menerapkan jurus ‘ngeles’. Rupanya , mereka terlalu payah dalam melakukan gerakan apa pun. Karena pada ujungnya,  serangan tersebut hanya dirasakan oleh teman mereka sendiri.  Mereka terkapar.

Donghae bernafas lega, tapi tidak seharusnya begitu. Karena masih ada satu lagi, Seorang namja berkepala botak. Ia  langsung mengibaskan lengannya diudara, memejamkan mata sambil komat – kamit mengucapkan mantra dengan kedua telapaknya menepuk didepan dada. Sungguh, dia itu dukun atau apa ? !

Ya ampun, mengapa tak satu pun dari mereka yang menggunakan otak untuk melawan ?

Secepatnya Donghae menggenggam tangan seorang  yeoja yang masih  mematung. Aneh ! Belum sekali pun Ia melihat yeoja itu berkedip. Sekarang pun masih tetap menganga lebar.  Dan rupanya  yeoja itu baru tersadar saat Donghae mengibas – ibaskan tangannya. Persis didepan raut peluh itu. Ia harus melakukan sujud syukur sekarang juga !

“Nona…” Donghae menatap sambil bertanya – tanya. Yeoja itu memandang bingung, “Eh?”

Beberapa detik setelah yeoja itu berhasil berkedip, Donghae langsung menariknya kabur. Berlari sekencang – kencangnya.

“Yakk kembali ! Ini perintah Park Sosaengnim !”

Beberapa menit berlalu teriakan pun terdengar. Donghae sangat yakin jika si eyang sabar (?)  baru  saja  tersadar setelah sekian lama terhanyut oleh mantranya yang gagal total.

“Bangun semua ! Kejar mereka !”

………………………….

“Nona…”

Suara apa itu? Kenapa terdengar mendesak sekali, apakah sekarang sudah waktunya bangun sahur?

“Eh?” Yoona terkaget saat seseorang seperti sedang mempraktekkan gerakan ciluk baaa (?) persis didepan matanya…

Wakssmghr, maksudnya gerakan mengibaskan tangan !  Sorry, karena yang tadi itu  cuman halusianasi aneh. untunglah !  Betul dengarkan ini, Yoona akan ilfeel setengah hidup kalau – kalau namja sekeren dia  berubah menjadi Tina Toon, lalu menari bolo – bolo (?)

“Kita mau kemana?” Yoona baru tersadar kalau namja itu berhasil menariknya kabur. Tangannya itu loh, terasa hangat juga  tubuhnya  pun  wangi… Owhhh

“Yakk kembali ! Ini perintah Park Sosaengnim !”

Teriakan – teriakan dari alam ghaib tiba – tiba saja mengusik dunia manusia. Yoona pun ‘nggeh’ kalau dirinya juga namja itu sedang mencoba kabur  dari perkumpulan dedemit -_-

“Bangun semua ! Kejar mereka !”

Teriakan itu mulai terdengar lagi. Kali ini membuat Yoona juga namja disampingnya semakin panik. Yoona tahu kalau mereka harus menemukan tempat untuk bersembunyi. Dan simsalabimm… Kebetualan sekali ruangan ajaib itu terlihat ! Yoona pun menarik tangan namja itu untuk masuk kesana. Kedalam toilet wanita yang awalnya ditolak secara tegas. Tapi apa mau dikata? Kepanikan mengalahkan segalanya.  Mereka pun masuk kesalah satu bilik toilet berdua. Yoona cukup yakin jika para gerombolan dedemit itu, tidak akan  berpikir mereka disana.

“Kau tahu ? Mereka tidak mungkin mengejar kita ! Mereka sudah kelelahan,” satria penyelamat itu berucap pelan sekali saat berada dalam bilik toilet. Ia memandang intens penuh telepati kearah Yoona. Hening…

Yoona membatu. Ingin sekali membuka mulut. Sulit sekali saat pandangan namja itu menghipnotisnya. Dan alangkah mencelosnya jantung Yoona saat menyadari kalau tangannya masih bertautan  erat dengan tangan namja itu. Yoona terkejut pasti, tapi tetap  memasang tampang stay cool. Segera  dilepasnya  tautan tersebut, meski pun dengan jeritan hati yang meraung –raung.

“L-lalu?” Yoona menenggak ludah sambil menahan nafas. Selain karena toiletnya yang berbau sreng- sreng,  Ia juga merasa kalau tatapan namja itu semakin dekat. Satu langkah… Dua langkah… Tiga langkah… Dan punggung Yoona membentur dinding. Seperti mendapat inspirasi, Yoona memejamkan mata dan…

“Ada belek…”

Nguing…. Jlebbbb -___-  suara mercon  meledak – ledak dalam hati yeoja itu tanpa henti.  Bagaikan teriris ribuan samurai.  perih saat mendengar pengakuan memilukan macam itu. Pernyataan yang sial sekali,  masih saja berdance ria  dan berputar ulang dalam pikiran Yoona. B-belek?  Tidak adakah kalimat yang lebih enak dipantengi ? Yoona menunggu dengan sangatttt kalimat – kalimat penghanyut seperti ‘kau menarik, matamu bagus’ atau apa pun. Tapi kalimat  itu. Akhh… Yoona frustasi sendiri.  kenapa dia begitu jujur?

“Lalu, kalau mereka tidak lagi  mengejar kita, untuk apa kau disini ?!” Yoona memelototkan mata, meluapkan seluruh kekesalannya akibat menjadi korban PHP.

“Kau yang menarikku…” Dia membalas tidak terima, tapi Yoona lebih tidak terima lagi,

“Siapa suruh mengikutiku ?” Yoona menjulurkan lidahnya.

Aishhh… Dia menghela nafas jengah. Mulutnya baru saja akan terbuka tapi tidak jadi. Mungkin karena akal sehatnya lebih tertarik  untuk memandang kearah pintu toilet.  Cepat – cepat namja itu  memutar knop yang menempel. Yoona tidak berkata apa – apa lagi. Yeoja itu hanya mengekor sambil menggerutu tidak jelas. Pintu terbuka dan…

“Oh… Kudengar beberapa siswi disekolah kita banyak yang dikeluarkan karena berbadan dua…”

“Benarkah ? Mungkin beginilah cara mereka… Didalam toilet, menjijikkan ! “

Sekilas percakapan dua siswi yang sedang bercermin didepan westafel membuat mata Yoona membola. Berbadan dua? Hamil maksudnya? Siapa?

Dan betapa terkejutnya Yoona saat melihat namja disampingnya sedang berdiri mematung. Wajahnya merah. Tersirat rasa malu yang membuncah disana. Namja itu memandang kearah Yoona, Yoona balik memandang.

Cukup lama mereka dikuasai oleh keheningan. Yoona masih mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Bahkan saat kedua siswi penggosip itu pergi. Yoona masih menatap penuh tanya kearah namja disampingnya. J-jadi, apakah… mereka mengangapp ?

“Mungkin ada benarnya …” Suara kesatria berseragam sekolah yang full bass menyentakkan Yoona, “Jangan meremehkan benda kecil.” Sambungnya tiba – tiba.

Yoona mengerutkan kening. Benda kecil? Pikirnya lebih dalam. Namja itu mulai menatap penampilan Yoona dari ujung rambut sampai ujung kaki. Yoona risih tapi sedikit mengerti ! Jika yang dimaksud benda kecil  itu adalah… Astogeeejhhh ?!

“AAAAAAAAA”  Yoona berteriak super histeris. Ia menyilangkan kedua tangannya didepan dada. Bayangkan, mau ditaruh dimana mukanya kalau dua kancing atas dari  kemeja sekolah yang Ia pakai terbuka ?! Tidak, malah, LEPAS ! Parahnya Yoona tidak memakai baju pelapis dan dan…

“Oh My God… Ini pasti karena berlari terlalu kencang huaaaaaaa hikzzz…” Yoona menangis tersedu – sedu. Namja didepannya memutar bola matanya malas.

“Tunggu !” Cegah Yoona saat melihat  namja penyelamat yang mempermalukannya hendak berbalik keluar toilet. Cukup mudah ternyata membuat orang itu berbalik.

Ia mengangkat alis, “Kau ingin aku melihatnya lagi?” tanyanya dengan suara datar. Yoona tertohok. Dia, masih bisa bertanya datar seperti itu? Sedangakan Yoona? Yoona sangat panik sekarang ! Pasalnya, Ia pernah menonton sebuah sinetron. Sinetron itu menceritakan tentang yeoja yang hamil tanpa suami. Menurut dugaan  dari warga  setempat, sang yeoja bisa berbadan dua seperti itu  karena dalamaanya dilihat oleh seorang namja -___-

“Kumohon beri tahu aku siapa namamu?”

Namja itu menatap bingung, “Kenapa aku harus—–”

“Kalau aku hamil siapa yang harus bertanggung jawab?! Siapa yang harus bertanggung jawab kalau namamu saja aku tidak tahu?!”

Nafas Yoona terengah – engah. Tampak salah satu siswi yang akan memasuki toilet memekik tajam sambil bersuara lantang, “OH MY GODDD !”

Duh, hawa ki Amat langsung tercium.   Wajah namja itu langsung memucat. Rahangnya mengeras menahan esmosi. Ia berjalan selangkah demi sekangkah kearah Yoona. Begitu pun` Yoona yang juga mundur selangkah demi selangkah. Yoona menelan kaktus menatap  sosok wajah didepannya.  Delikan pembunuh. Dia seperti harimau !

“Namaku  Lee Donghae, puas?!” tegasnya lalu pergi dengan wajah merah padam.

Yoona belum mampu berkedip. Matanya belum lepas dari punggung bidang yang perlahan menjauh. Yeoja itu bergeleng menyesapi kebodohannya. Dia pasti malu sekali ?! Hass… Yoona menjambak rambut tergelung-nya.  Ia melihat keatas plafon toilet, menyaksikan semut – semut merah yang meringis lebar. Yoona malu pada semut – semut itu.  Ia  menghela nafas sambil tertunduk. Perasaan bersalah betul – betul menusuk nalurinya hingga titik terdalam…

“Donghae… Lee Donghae… ” Yoona bergumam pada dirinya sendiri. Ia mengigit bibir bawah kemudian menghela nafas,“ Mianhae …”

…………To Be Continued………

Segitu dulu y hehehe ^__^

bye…

Penulis:

nyanya nyinyi nyonyo :p

23 tanggapan untuk “FF YoonHae – Princess Cliche 1

  1. ngakak sumpah bca ini… beda ajj dri tulisan thor dlu…. keren seru bgt ff’a… d’tggu nex’a thor….

    YH IS REAL 😀

  2. Yoong eon korban senetron #LOL
    Kacian haepppa hrz m’nanggung maluu 😥
    Ini seru bngt eonnn… Tp ini kok gaya ff author jd beda y???

  3. Lanjutt please !!!
    Gak sabar pen lihat yh moment yg unyu (?) apalagi setelh kejadian trakhir itu ><

    Gomawo eonnie udah buat ff genre kek gini ^_____^ coz aku agak2 bosen ama ff yg penuh intrik dan dewasa2 gt critanya…
    Keep writing &__&

  4. sebenarnya ku suka nih ff,cuma trllu bnyak ngaconya..n kata2nya juga trllu brlebihan,jdinya agk bosan..mian,cuma itu aj hehe

  5. OMO OMO OMO…
    nana..kau itu mang jenius bin jenius..
    pasti pada awalnya aq pasti ragu liat couplenya…pasti bin pasti pas bca FF mu..pasti aq sukaAA..
    entah itu romance, entah itu itu komedi…
    AQ SUKAAAAAA…

  6. sumpah koplak bgt nih ff 😀
    gokil plus kocak abis.. geli sendiri bacanya kayak orang gila wkwkwkwk
    oya.. klo bisa jgn pake bahasa formal ‘saya’ ‘anda’ soalnya pas dibaca aneh gitu hehe
    kajja dilanjut ^^

  7. ini ff seru critanya tapi karna ada kata2 aneh yg ngikut jdi ga dpet feelnya -_-
    mian author itu cuma pendapat saya aja ko xD

  8. hahaha..nyengir kuda bc ni ff jadi ny..kocak bnget dngan penggunaan bhasa hiperbola(?) yg sangat berlebihan ini…hah emang harus bener2 maksud nich kata2 dalam ff..cerita ny seru..
    Karna aku telat bc..aku mau permisi bc part 2 ny yah..udah ada ternyata…keke..

  9. Lebih baik kalo bikin ff lagi ya thor,bahasa nya baku aja ☺
    Soalnya kalo terlalu comedy gini kurang dapet feel nya gitu.
    Bahasa nya terlalu berlebihan.Sebenernya ide cerita nya bagus,ya masalah nya tadi yg aku sebutin itu.
    Maaf kalo terlalu frontal atau apa.Cuma kasih kritik dan saran.
    Izin baca part selanjutnya ya 😊

Tinggalkan Balasan ke Riski Nur Arifiani Batalkan balasan