Diposkan pada Super Generation FF

SuGen FF Yefany – Rose for Love (Part 1)

Image

Title : Rose for Love

Author : Nana Shafiyah a.k.a Nasha

Genre : Romance

Rating : PG-13

Cast : SNSD  Tiffany, Super Junior Yesung

Other Cast : SNSD Sunny, Jessica, Yuri, Taeyeon,  Super Junior Sungmin, Leeteuk

Annyong Haseyo lama tak jumpa hehehe…

Kangen deh ama wp ini ^^ banget, banget banget deh pokoknya kkkk.

Maka dari itu, untuk merealisasikan bentuk kekangenan tersebut, Aku pun memutuskan untuk datang dengan membawa FF baru dengan pairing YeFany (Yesung dan Tiffany) Yapp judulnya “Rose For Love”

Entah FF ini bakal laku dipasaran (?) atau enggak #plakk

Mengingat Shipper-nya masih seupil beundtt… Tapi gak papa !Gak mama juga (?)

Demi perasaan nge-fans aku pada pairing ini, aku akhirnya memutuskan untuk membuat FF-nya.

Oke dari pada banyak ting-tong (?) resapi ajjah yah FF dibawah ini yach…

Happy Reading All ^_____^

Part 1

Setangkai  Rasa Untukmu… ‘Rose For Love’

………………

“Tiffany… Tiffany..”

“Tiffany…”

“Tiffany…”

Seruan suara para siswa-siswi SM Senior High School  beserta sorak sorai tepuk tangan terdengar menggema disekujur ruang aula gedung kesenian. Tampak seorang yeoja  dengan wajah harap-harap cemas tengah menautkan kedua tangannya di-dada.Mata sipitnya memejam erat. Bibir mungil merah jambu yang sedikit bergetar itu terus menggumamkan kalimat yang entah apa. Kemungkinan besar Ia tengah menggumamkan doa agar dirinya bisa memenangkan kompetisi menyanyi  tingkat sekolah pada semester ini.

Siapa pun tahu  jika siswi SM Senior High school,  Tiffany Hwang sangat terobsesi  mencetak rekor sejarah baru dalam buku cacatan sekolah. Rekor kemenangan dua kali berturut-turut menjadi pemenang kompetisi menyanyi semenjak dua semester belakangan ini.Kini, tibalah yang ketiga kalinya.Tiffany Hwang harus menang. Sedikit lagi dan ia sangat gusar untuk itu. Menunggu saat moment dimana namanya disebut untuk ketiga kalinya Kegirangan membayangkan saat ia melangkah yakin menuju panggung kompetisi. Terlebih ketika menerima senyum bangga dari para guru.Oh My God !

“Dan pemenangnya adalah….” Suara Park Sosaengnim yang bertindak sebagai MC semakin menajamkan pendengaran Orang-orang.Sontak seluruh siswa-siswi terdiam menahan nafas. Mereka menunggu sebuah nama diperdengarkan. Nama seorang pemenang.

“Adalah….”

“Tiffany !” sahut Yuri yang tengah berdiri disamping  sahabatnya, Tiffany. Yuri tersenyum meyakinkan.

“Pemenangnya adalah….”

Bagaikan slow motion, bibir Park Sosaengnim mulai terbuka perlahan. Ini dia yang ditunggu…

“Kim Jong Woon.”

Hening…

Suara gaduh yang terdengar beberapa menit yang lalu tampak hanya menyisahkan bisikan-bisikan heran dari para penghuni aula gedung kesenian.Beberapa siswa-siswi mulai menengok kanan-kiri.Saling mempertanyakan, ‘apakah ini sugguhan?’

Tiffany mematung. Jantungnya seolah akan meloncat keluar. Siapa pun benci kekalahan bukan ?Situasi yang  benar-benar menyesakkan dada dan memecahkan harapan. Tiffany terus mengumpat protes.Ini mesti salah.Hei !Tak ada yang kenal dengan ‘Kim Jong Woon’ siapa dia? Seumur-umur Tiffany berdiri didepan panggung saat kompetisi berlangsung, Ia belum pernah mendengar MC menyebut nama Kim Jong Woon pada peserta yang akan menyanyi. Atau Kim Jong Woon punya nama samaran, nama main ?Jika iya, Tiffany bisa menerka bahwa orang itu sangatlah kekanak-kanakan.

“Bagi peserta yang disebutkan namanya mohon naik keatas panggung !” seru park Sosaengnim seraya mencari-cari sosok wajah ditengah lautan siswa-siswi-nya.

Semua menunggu.Tiffany menggigit bibir bawah.Fokus matanya menatap kearah panggung.Kosong. Tak ada seorang pun yang naik keatas sana. Pengecut !Pikir Tiffany mengepalkan kedua tangannya kuat.

Park Sosaengnim terkekeh kaku, “Oh, begini saja, karena pemenang berhalangan naik keatas panggung maka, piala pemenang dan juga hadiah berupa gitar coklatini akan saya wakilkan.”Katanya berdalih menenangkan.Naas, guru matematika itu sontak mendapat sahutan ‘payah’ dari para siswa-siswi sebelum sebagian dari mereka akhirnya membubarkan diri.

Tiffany menghela nafas menunduk.Raut kekecewaan masih jelas melekat.Baru kali ini dirinya serasa diangkat setinggi mungkin namun begitu mudahnya dihempaskan kebumi.Yuri, sahabatnya memasang wajah hawatir.Ia memegang pundak Tiffany seraya tersenyum seadanya.

Sesosok wajah menelusup diantara kerumunan orang dengan ekspresi tergesa panik.Yuri menyipitkan mata, “Jessica-ah?” katanya diikuti oleh delikan lemah Tiffany.

“Yuri-ah, Fany-ah gawat ! Ini benar-benar gawat !” siswi bernama Jessica itu masih sibuk mengatur nafasnya, “Fany-ah, tadi saat berjalan ke toilet, aku bertemu dengan Tae Yeon Sosaengnim, dan aku diperintahkan untuk memanggilmu keruangannya. Dan kau tahu kesimpulan apa yang bisa kucerna?”

Tiffany mengangkat alis, “Apa?”

“Dia sepertinya marah ! Wajahnya jutek sekali ! Guru kesenian macam apa dia?!”

Yuri menambahkan, “Apakah Taeyeon Sosaengnim kecewa padamu karena kau kalah dalam kompetisi menyanyi?”

“Mwo?”Tiffany membulatkan matanya, “Yuri-ah, Sica-ah ohtokhae?”

Yuri dan Jessica saling bertukar pandang. Mereka kemudian memandang Tiffany dengan tatapan ‘terimalah nasibmu’

………………….

Dengan sisa-sisa keberanian, Tiffany melangkah menuju bilik sebuah ruangan.Ia menghela nafas menenangkan seraya berdoa agar semuanya baik-baik saja. Perlahan diraihnya knop pintu coklat sebuah ruangan dengan tangan dingin bergetar.Pintu itu terbuka. Tampak sosok yeoja yang kira-kira berusia 25-an mendengak pelan saat Tiffany membungkuk memberi salam, “Annyong Haseyo Sosaengnim.”

‘Kim Tae Yeon’ tertulis papan nama diatas meja kerja dalam ruangan itu. Kim Taeyeon Sosaengnim tampaknya  tengah membaca data-data siswa seraya menggerak-gerakkan pulpen ditangan kanannya. Ia menatap horror sekilas kearah Tiffany kemudian menutup map biru dihadapannya.

“Duduklah…” Taeyeon Sosaengnim menatap kursi yang berseberangan diantara meja kerjanya.

Tiffany duduk dengan hati-hati.Yeoja itu hanya menunduk pucat.Ia benar-benar takut menatap kedua mata Sosaengnim-nya yang terkenal killer itu.

“Kau kenal dengannya?!”

Nafas Tiffany tersendat. Ia medelik,  “Eo?”

“Kau kenal tidak dengan ‘Kim Jong Woon’ pemenang lomba kompetisi menyanyi semester ini?” ulang Taeyeon Sosaengnim memperjelas.

“Mianhamnida Sosaengnim, aku tidak mengenalnya.” Tiffany kembali tertunduk menyesal.

Tae Yeon Sosaengnim menghela nafas tegang, “Lalu apa kerjamu selama ini? Kau kan seksi perekrutan dalam organisasi menyanyi disekolah kita? Lalu kenapa bisa kebobolan?! Kenapa kau lengah dengan bakat-bakat yang ada di Sekolah ?!kau tahu ? Karena kelalaianmu sebagai ketua, Organisasi menyanyi kita menjadi  dipandang rendah oleh para siswa-siswi dan pihak sekolah ?!”

“Aku tahu Sosaengnim, Mianhamnida.”

“Maaf katamu?Aku bisa memaafkanmu jika kau menang dalam kompetisi itu tapi lihat?!” sungut Taeyeon Sosaengnim.Mata Tiffany memerah.Cairan bening tiba-tiba menetes.Sungguh !Ia benci jika siapapun mengungkit tentang masalah kekalahan itu. Termasuk Taeyeon Sosaengnim, guru kesenian juga ekstrakulikuler yang melatihnya dalam bidang  tarik suara. Ketua Pembimbing organisasi menyanyi The Voice of SM yang cukup terkenal melihat dan melatih bakat para siswa-siswi dalam seni suara di lingkungan SM high School. Miris, Tiffany, Siswi andalan Taeyeon Sosaengnim telah menghancurkan nama baik itu.

“Mianhamnida, aku akan siap menerima hukuman dari Sosaengnim, apa pun itu !”Tiffany semakin menunduk pasrah.

Sosaengnim berpikir sejenak kemudian menghela nafas, “Ya sudah ! Sekarang kau temui Siswa bernama ‘Kim Jong Woon’ itu, lalu sebisa mungkin rekrut dia untuk masuk dalam organisasi kita !“

“Nde?”

“Aku tidak ingin nama baik organisasi kita disekolah dipandang sebelah mata dengan dalih tidak becus melatih anggota ! Aku juga tidak ingin semester depan kau dikalahkan lagi olehnya, sedangkan Siswa itu belum berstatus sebagai anggota organisasi kita. Namun Aku akan membiarkanmu dikalahkan asal Ia sudah berstatus menjadi anggota kita. Bagaimana pun kejadian seperti ini harus bisa dicegah untuk kembali terulang, mengerti?” ucapnya panas lalu menambahkan, “Sekarang ambil data-data ini lalu temui dia sekarang juga !”

Tiffany menatap map biru dihadapannya. Perlahan Ia meraih map itu, “Nde Sosaengnim aku mengerti !”

“Sekarang kau bisa menjalankan tugasmu !”

“Nde Sosaengnim.”

………………….

Entah berapa kali pemilik rambut  hitam lebat  yang tergerai sebahu itu mengacak mahkotanya sendiri. Terlalu kesal.Hanya itu yang ada dalam benaknya.Bayangkan saja, setelah dirinya kalah dari kompetisi yang amat penting, Sosaengnim-nya sendiri malah bersikap seperti itu.Bersikap seolah dirinya, Tiffany yang paling bersalah.Fuck !

Langkah lunglai amat mendayu yang membawanya kedepan sebuah ruangan pun terhenti.Tiffany menatap pintu coklat ruangan yang diatasnya tertera papan yang bertuliskan ‘II B’. Yeoja itu mencocokkan sekali lagi dengan data pada map biru ditangannya. Siswa bernama Kim Jong Woon itu ternyata menambah ilmu dalam kelas ini.Berarti dia adalah kakak kelas. Berbeda satu tingkat dengan dirinya,

“Permisi, Eonni” Sapa Tiffany ramah pada yeoja kuncir dua yang akan masuk kedalam kelas,  “Apa boleh aku bertanya?”

“Nde?” balasnya juga ramah.

“Begini, aku ingin bertemu dengan Kim Jong Woon-ssi, apakah dia ada didalam?”

Yeoja kuncir dua itu mengangkat alis, “Jong Woon ?Yesung maksudmu?”

Tiffany mengerutkan kening, “Yesung?”

“Iya, disini Jong Won yang kau maksud pasti Yesung !” ucapnya yakin, “Sekarang guru Biologi kami sedang sakit jadi sepertinya anak itu sedang ada diruang music ! Dia selalu disana, Kau cari saja !”

“Nde, Kamsahamnida Eonnie…”

Tiffany mulai mendengus.Ternyata benar dugaannya. Dia memang punya nama lain !Yesung. Jika diingat-ingat sepertinya nama itu pernah menyangkut dalam pendengarannya. Saat kompetisi bernyanyi tentunya. Dan Tiffany ingat ! Namja dengan suara serak basah, yang menyanyikan lagu mellow dengan penuh penghayatan. Namja itu menyanyikannya dengan begitu dramatis hingga membuat Park Sosaengnim  nyaris mengeluarkan air mata.

Tapi kenapa Tiffany bisa lengah ?Ia selalu memperhatikan siswa-siswi SM Senior High School baik itu se-angkatan maupun kakak kelas. Sampai-sampai Ia mesti melakukan wawancara dan mendata seluruh siswa-siswi untuk mengidentifikasi adanya bakat menyanyi dalam diri mereka. Oh my… Sebenarnya dia itu orang seperti apa?

……………

Suara dentingan gitar terdengar dari dalam sebuah ruangan. Tiffany mengintip sedikit pada celah pintu yang sedikit terbuka.Tampak seorang namja dengan rambut hitam sedikit gondrong tengah duduk membelakanginya.Bisa ditebak jika namja itu pasti tengah bermain gitar.

“Apa yang kau lihat, Nona?” ucapnya datar tanpa menoleh sedikit pun.

suara berat namja itu membuat Tiffany terkaget dari balik pintu. Yeoja itu terlonjak salah tingkah. Ia berpura-pura membetulkan almamater seragamnya kemudian masuk dalam ruangan seraya  berdehem cukup keras, “Mian, hanya takut menganggu !” Kilah Tiffany dengan eye smile yang jelas terlihat dipaksakan.

Tiffany berjalan mendekat. Ia menatap sekilas  dari samping namja dihadapannya. Benar !Dia orangnya.Siswa yang bernyanyi dalam acara Kompetisi itu. Tiffany ingat namanya ‘Yesung’ bukan ‘Jong Woon’

“Annyong ha…” Tiffany menunduk mengantung ucapannya karena namja bernama Yesung itu tiba-tiba saja menimpali, “Kesini mencariku?”

“Nde.”Jawab Tiffany segera.Ternyata namja itu sangat payah dalam berbasa-basi.

Yesung memutar posisi duduk kearah Tiffany berdiri.Mata sipit namja itu masih tersorot datar, “Alasanmu mencariku?”

“Perkenalkan nama-ku Tiffany Hwang, ketua seksi perekrutan organisasi tarik suara The Voice of SM,” ucapnya menjeda sejenak.

Namja itu terkekeh ringan dengan senyum meremehkan, “Kau ingin merekrutku ?” ucapnya menatap senar gitar yang ia mainkan kemudian menambahkan dengan nada yang terdengar begitu sinis, “Tidak salah?”

“Nde !itu memang benar…” jawab Tiffany berlagak ramah. Nalurinya mengatakan jika dirinya harus keluar dari tempat ini sesegera mungkin.Tiffany bisa melihat betapa menyebalkannya raut wajah seorang ‘Tuan’ Kim Jong Woon. Lihat, sekarang sang namja agung pemenang kompetisi itu  malahan asyik bermain gitar dalam dunianya sendiri tanpa memperdulikan raga Tiffany yang masih berdiri tegak dihadapannya. Tiffany bahkan belum selesai bicara !

“Kau mendengarku tidak? !” ucap Tiffany menaikkan Volume suaranya secara tiba-tiba. Yesung menghentikan permainan gitarnya.  Ia lantas menatap Tiffany dengan ekspresi seolah  dirinya amat terganggu.

“Tolong jawab aku ! Kami butuh kejelasan !Taeyeon Sosaengnim yang memintaku untuk merekrutmu, jelas?” sambung Tiffany.Ia benar-benar kehilangan selera untuk berbasa-basi.

“Aku… tidak tertarik dengan organisasi amatiran !” jawabnya datar. Sangat datar dan ketus hingga membuat telinga Tiffany memanas.Yeoja itu sontak memasang raut mustahil, “Mwo?Apa kau bilang? Organisasi a-ma-tir?” pungkas Tiffany hendak memperjelas kata ‘amatir’

Yesung menggesek nada pada senar gitarnya asal, Kemudian menatap Tiffany dengan  ekspresikehilangan minat dalam memainkan gitarnya, “Perlukah kulangi sekali lagi Miss Tiffany Hwang?”

Tiffany menghela nafas gerah. Yeoja itu balas tersenyum meremehkan, “Oh ternyata sang pemenang kompetisi menyanyi kita sudah merasa diatas awan rupanya ! Harusnya aku sadar jika seorang super star sepertimu itu sangat alergi dengan organisasi kacangan, bukan ?! Oh My God !Jadi dalam hal ini aku yang bodoh ya?”

“Kompetisi? Aku bahkan lupa kalau sudah jadi pemenang !”Tanggapnya acuh menaruh gitar yang dipegangnya kemudian meraih sebuah buku nada diatas meja kayu.Sungguh !Dia benar-benar Sok penting.

“Lalu untuk apa ikut kompetisi  jika kau begitu tak peduli?” timpal Tiffany dengan nada kesal.  Ia  begitu sensi jika seseorang berani meremehkan acara kompetisi  menyanyi yang amat memotivasi dirinya dalam berkarya.

Mata namja itu mengarah pada buku nada.Namun Tiffany yakin pikirannya sedang melayang entah kemana.Dia hanya Sok sibuk.Cih !

“Kutebak !Kau mengiginkan pialanya?Untuk kau pamerkan?” sanggah Tiffany yakin seraya memandang setiap sudut ruangan yang dipenuhi berbagai alat musik.Alat musik?Tiffany ingat Jika pihak sekolah baru kali ini menghadiahkan gitar bagi pemenang lomba.Mengingat lomba tersebut diadakan dalam suasana ulang tahun sekolah yang baru saja terselenggara kemarin lusa. Tiffany sangat gampang menebak, jika namja setipe Yesung hanya menginginkan sebuah ‘gitar’

Yeoja itu terkekeh miris, “Kau menginginkan gitarnya? Huh payah !”

“Jika itu benar, apakah ada hubungannya denganmu Nona?”Suara Yesung mulai meninggi.Ia menatap pelan-pelan wajah Tiffany yang masih melihat-lihat sudut ruangan. Tiffany yang menyadari tatapan itu balas memandang.Ia sedikit terkejut saat sorot mata namja itu berubah tajam, “Kelihatannya kau begitu frustasi,” Yesung menerka dengan nada sok tahu,masih duduk dalam posisinya.

“Mwo?”

“ Ternyata dirimu sangat tidak layak pakai untuk menarikku masuk kedalam organisasi yang kau anggap kacangan itu.” Ucapnya Sinis. Tiffany sontak mendekatkan perpijakannya menuju kearah namja itu.Tidak layak pakai?Dirinya bukan barang?!Shut Your mouth, please !

Tiffany menggigit bibir bawah dengan raut penuh kekesalan yang siap berkecamuk.Kedua kakinya begitu gatal ingin menendang wajah menyebalkan Yesung.Sangat !Brak… akhirnya Tiffany berhasil menendang pergelangan kaki namja itu.Meski bukan wajahnya, Tiffany tetap merasa puas.Puas sekali.

Yesung meringis memegang pergelangan kakinya, “Aww yak !!!Kau ini kenapa sih?”

“Orang sepertimu pantas mendapatkannya !Sudah ! Aku sudah sangat-sangat tidak berminat merekrutmu ! Cih…” Tiffany menghentakkan kakinya kemudian beranjak menuju pintu keluar.Ia sudah muak melihat namja itu. Nafas Tiffany sesak . Nafas itu semakin menyeruak saatIa teringat pesan Taeyeon Sosaengnim. Bagaimana dengan Sosaengnim-nya? Beliau pasti bertambah marah saat Tiffany gagal membujuk sang pemenang kompetisi untuk bergabung dalam organisasi !

“Kutanyakan sekali lagi !”Tiffany kembali berbalik. Ia mendapati Yesung masih mengusap-usap pergelangan kakinya, “Kau mau masuk dalam organisasi kami, atau tidak ?!” tegas Tiffany.

Yesung bangkit dari posisinya. Namja itu mendekatkan wajah tepat dihadapan yeoja yangtengah  mematung menatap tajam, “T-i-d-a-k ! Jelas, kan Nona ? Jadi segera enyah dari sini  karena Kau benar-benar mambuang waktuku !” balas Yesung tak mau kalah.

Tiffany mendengus super kesal. Ia salah ! Harusnya sejak tadi dirinya pergi saja !Bukan malah berbalik.Sial !Sekarang dirinya malah dituduh telah membuang waktu seorang namja kolot plus sok bintang itu !Membuang waktu apa? Bukannya terbalik?

Oh My… Tiffany berjalan disepanjang koridor seraya memegang tengkuknya lemas.Masa bodoh dengan Taeyeon Sosaengnim atau siapapun.Demi Tuhan ! Lebih baik dirinya keluar saja dari organisasi ketimbang harus merekrut makhluk seperti itu kedalam organisasi ! Ya ampun…

…………

“AKKH MENYEBALKAN !”

Brukk… Suara gembarakan meja mengoar menggedebuk.Sontak hidangan Toppoki yang tersaji disalah satu meja melompat keatas dibarengi dengan pekikan kaget dua orang yeoja yang masih mengenakan seragam sekolah.Suara itu benar-benar menumpulkan pendengaran orang-orang yang tengah asyik menyantap hidangan sore mereka.

Pandangan orang –orang beralih kearah yeoja yang juga  memakai seragam sekolah lengkap dengan tas selempangnya. Yeoja itu mengibas-ibaskan tangannya gerah.Lehernya berkeringat dan rambut hitam sebahunya terlihat lepek sekali.

“Hei ini bukan kantin disekolah kalian !jangan membuat keributan disini !” Sahut ahjussi pelayan kedai Toppoki.Kedua yeoja yang sedari tadi duduk di meja itu pun tertunduk menyesal.Salah satu dari mereka kemudian menatap temannya yang baru saja memancing keributan.

“Tiffany-ah kau kenapa?” tanya yeoja berbando pink dihadapannya.

“Dia itu Sombong.Sumpah !” ujar yeoja bernama Tiffany dengan nada amarah. Kedua yeoja dihadapannya saling bertukar pandang bingung.

“Siapa?Siapa yang kau maksud sombong? Taeyeon Sosaengnim? Dia menghukummu karena kau kalah dalam kompetisi?” tanya yeoja berbando Pink itu kembali. Kali ini dengan nada bertubi.

“Sica-ah, Jessica, pretty Sica kumohon STOP ! Mengungkit masalah kompetisi itu ! Aku stress mendengarnya !”

Yeoja berambut panjang hitam satunya sontak menimpali, “Tiffany-ah, bicara yang jelas !” ucapnya menenangkan, “Tarik nafas dulu !”

Tiffany menarik nafas pelan kemudian menghembuskannya perlahan, “Aku kessal sangat ! Ya ampun, ternyata ada yah orang seperti itu di sekolah kita !”

“Siapa?”

Tiffany kembali menarik nafas. Bahkan mencoba menyebut namanya saja, sudah membuat dadanya sesak, “Dia, si pemenang itu ”

Kedua yeoja dihadapannya masih tampak terlihat bingung. Tiffany memutar bola matanya sebal, “Kim Jong Woon, pemenang lomba !Taeyeon Sosaengnim memerintahkanku untuk menemuinya dan ‘merekrutnya’ atau lebih tepat jika kubilang ‘membujuknya’ untuk masuk dalam organisasi tarik suara The Voice of SM, dan Yuri-ah, Sica-ah apa kalian tahu? Dia itu amat sangat kurang ajar !” jelas Tiffany tanpa titik koma.

“Kurang ajar bagaimana ?Dia memegang-mengang mu?” gidik Jessica kaget.

Tiffany mendelik mendengar ucapan temannya, “Ya Tuhan ! Jangankan Iya aku dipegang-pegang ! Wajahnya saja sudah ketus bin aneh menyebalkan begitu !”

“Lalu ?”

“Dia sudah berani bilang jika organisasi kita amatir-lah, sudah lupa kalau dia menang kompetisi-lah, terus Dia dengan seenaknya bilang kalau aku sangat tidak layak pakai untuk membujuknya masuk kedalam organisasi ! Kurang ajar, kan?”

“Wah ! Itu keterlaluluan !” sungut Yuri menepuk kepalan tangannya, “kita harus temui orang itu besok !”

“No,no,no jangan ! Tidak usah…” cegah Tiffany, “Dia itu sok bintang !Bagaimana kalau penyakit sok bintangnya itu makin menjadi?”

“Lalu bagaimana dengan Taeyeon Sosaengnim?” tanya Jessica setelah lama berpikir.

Tiffany terdiam lalu berkata, “Sudah tenang ! Aku yakin sosaengnim bisa mengerti !” ucapnya tertunduk.

Terdiam dan saling menghela nafas.Sepatah katapun dari mulut mereka urung terdengar.Tiffany masih sibuk menerawang dalam pikirannya. Sedangkan Yuri dan Jassica sesekali saling memandang lesu  kemudian menatap sepiring tippoki yang sersisa setengah. Hingga Yuri memekik kaget membuat kedua temannya menoleh, “Itu kan SungminOppa ! Dia kesini ?!”

Mendengar nama Sungmin disebut,  Tiffany ikut terlonjak menoleh kanan-kiri. Wajahnya merona saat melihat namja bernama Sungmin  itu tengah berjalan sembari tersenyum kearahnya. Sungmin, kakak kelas yang sangat dikagumi Tiffany kini semakin mendekat… Tuhan !

Cepat-cepat Tiffany merapikan rambut hitam sebahunya yang kemungkinan besar terlihat acak-acakan.Yeoja itu membetulkan posisi duduknya seraya merapikan seragam sekolahnya yang berantakan.Ia berdehem pelan menahan nafasnya yang mulai berkejaran. Sungmin ada dihadapannya. Kini, namja sipit dengan senyum ramah  itu sudah duduk disamping seorang Tiffany Hwang !

“Aku sudah menduga kalian ada disini ! Aku mencarimu sedari tadi Fany-ah ! Kau pasti sedih karena kompetisi itu kan? Sudahlah, kau masih yang terbaik bagiku !”Ucap Sungmin langsung menghibur. Mendengar itu Tiffany lantas memperlihatkan eye smilenya, “Nde, gomawo ! Aku baik-baik saja sekarang !”

Sungmin kembali tersenyum,”Nah, baguslah kalau begitu ! Tadi kulihat wajahmu cemberut sekali !” katanya menambahkan, “Oh yah, kudengar tadi kau dipanggil oleh Taeyeon Sosaengnim ?! Apa ada masalah dengan organisasi kita?”

Raut Tiffany nyaris murung. Yeoja itu berpikir sejenak kemudian memperlihatkan senyumnya kembali, “Annyooo…Everything is Ok !”Tiffany menggerakkan jarinya membentuk kata Ok.Sungmin mengangguk.

“Oppa, kudengar dari anak The Voice, besok katanya Oppa akan memberi kejutan, apa itu benar?”Tanya Jessica yang mendapat sikutan tajam dari Yuri.Jessica meringis.

“Sudah tersebar ya?” ucapnya berpikir, “Sebenarnya saat pulang sekolah besok, aku ingin mengungkapkan perasaanku pada seseorang ! Seorang yeoja baik, senyumnya sangat khas, polos, sangat menyukai bunga mawar, menyukai suasana malam yang sunyi, sangat suka melihatku bernyanyi, dia lucu..dan…” Kalimat Sungmin terhenti saat ketiga yeoja disekitarnya malah menatap penuh minat, “Dan..dia itu yeoja yang kukagumi… Kucintai tepatnya !”

Wajah Yuri dan Jessica menegang sedangkan Tiffany kelihatan begitu sibuk mengumbar senyum yang sedikit tertahan, “Aku juga sedang menyukai seorang namja kelas II.” Ucap Tiffany.

Sungmin mengangkat alis, “Benarkah? Siapa?Siswa kelas II yang mana? Mungkin saja aku mengenalnya !”

“Rahasia.” Timpal Tiffany menjeda, “Dan besok Ia akan menembakku !”

“Mwo?”Kaget Sungmin diikuti oleh pekikan Yuri dan Jessica.

Raut Sungmin melesu, “Aku sangat sedih mendengarnya ! Aku penasaran namja seperti apa dia? Aku ingin melihatnya?Bolehkan?” ucapnya menatap penuh harap.

“Boleh !” Jawab Tiffany, “Apa aku juga boleh melihat yeoja itu? Dimana Oppa akan menembaknya ?” tanya Tiffany.

“Kau ingin melihatnya? Tunggu saja di depan kelasku disi…”Sungmin kembali menggantung kalimatnya. Kali ini karena suara seorang namja yang tiba-tibasaja memanggilnya dari meja  diujung sana. Sungmin pun menoleh. Ia lalu mengagguk kearah sumber suara  kemudian menatap Tiffany dan temannya dengan tatapan harus kesana, “Mianhaeyo, aku harus ke meja temanku ! Sepertinya mereka sudah datang !”

“Nde,Silahkan ! Kami baik-baik saja kok Oppa !” balas Yuri ramah.

Setelah sosok Sungmin benar-benar menjauh, Yuri lantas mendekatkan wajahnya kearah Tiffany, “Fany-ah kau tidak marah?Bukannya kau menyukai Sungmin Oppa?” herannya.

Tiffany semakin mengumbar senyumnya, “Untuk apa aku marah ?!”

Jessica mengangkat alis, “Tunggu ! Aku bingung ! Fany-ah, kau menyukai Sungmin Oppa lalu siapa namja yang kau sukai dan akan  menembakmu ?! Kau tak usah berbohong untuk menutupi kekecewaanmu Fany-ah?!“ Saran Jessica gemas.

Tiffany menarik nafas penuh kesabaran, “ Aku tidak berbohong Sica-ah ! Apa kalian tidak berpikir? Dari ciri-ciri yeoja yang disebutkan Sungmin Oppa, sepertinya yeoja itu adalah aku.”

“MWOO?” Pekik yuri dan Jessica bersamaan. Tiffany masih terlihat seolah akan terbang melayang ke-angkasa.

“Tentu saja ! Yeoja baik, lucu, senang melihatnya bernyanyi,  menyukai suasana malam yang sunyi dan menyukai bunga mawar  ! Siapa lagi kalau bukan aku?” pungkas Tiffany dengan mata berbinar.

Tiffany semakin terhanyut dalam pikirannya sendiri.Sedangkan Yuri dan Jessica hanya saling bertukar pandang.Jessica masih tampak berpikir keras, sedangkan Yuri hanya menggidikkan bahu seraya mengangkat kedua tangannya kearah Jessica.

………………….

Pelajaran hari ini begitu melelahkan. Memeras Otak. Hanya sedikit sisa tenaga yang bisa digunakan.Rasa lelah tergambar dalam raut kebanyakan siswa-siswi yang baru saja keluar dari sebuah kelas.Mereka berbondong-bondong menuju gerbang sekolah untuk segera beristirahat di kediaman masing-masing atau sekedar ber-refreshing dengan teman-teman mereka.Bayangkan saja, seharian memperhatikan berbagai rumus dipapan tulis.Sangat memusingkan, bukan?

Berbeda dengan siswa-siswi  yang lain, Tiffany tersenyum bahagia membayangkan kejadian apa yang akan menimpanya sebentar lagi. Kakak kelas yang dikaguminya sejak zaman orientasi sekolah kini akan menyatakan cinta. Sungmin love Tiffany.

Jantung Tiffany berdetak cepat saat berjalan menuju kelas Sungmin. Sayangnya Ia hanya sendiri karena kedua sahabatnya, Yuri dan Jessica kini sedang membawa buku-buku tugas ke ruangan park Sosaengnim.  Tak apa, setidaknya sebentar lagi mereka akan menjadi saksi dari awal mula hubungan cinta Tiffany dengan sang namja idaman.

Wajah Tiffany memerah ketika tiba disekitar kelas ‘II A’.Ia menggenggam handphone dengan erat, takut-takut Sungmin menghubunginya sebentar lagi. Beberapa menit berdiri didekat lorong, Tiffany pun melihat seorang namja paruh baya dengan kemeja rapih keluar dari ruangan.Lee Sosaengnim keluar diikuti segerombol siswa – siswi mengekor dibelakangnya.

Mereka sudah keluar dan itu berarti Ia harus menampakkan diri sekarang Juga.  Tampak Namja berkulit putih dengan rambut dibiarkan acak-acakan keluar dengan membawa tumpukan Bunga mawar merah. Mawar untuk… Tiffany tersenyum sendiri. Itu Sungmin !

Sungmin terlihat tengah bercakap dengan temannya.Sesekali bibir tipisnya itu mengumbar tawa hangat hingga membuat Tiffany terhanyut.

~Deggg~

Tiffany mundur tiga langkah.Tidak ! Ini salah…

“Sunny-ah, Saranghaeyo…” Kata itu sangat terdengar jelas dalam pendengarannya.Tiffany menutup rapat kedua telinganya.Ia memejamkan mata menahan butiran bening yang terasa akan mengalir.

“Nado…” suara lembut seorang yeoja.Tiffany yakin itu adalah suara yeoja tadi.Seorang yeoja yang baik, polos, lucu, menyukai bunga mawar dan kesunyian malam.Dia orangnya dan bukan Tiffany.

Tiffany membuka mata yang sempat terpejam.Pemandangan yang menyayat hati. Sungmin memeluk yeoja itu, ah bukan !Memeluk yeojachingunya begitu erat.Wajah mereka gembira. Mereka gembira dan seharusnya dirinya juga gembira !Para Siswa-siswi kini tengah meneriaki mereka dengan sangat antusias.Sontak wajah keduanya menjadi bersemu merah. Pemandangan menjijikkan !

Perih.Tiffany muak melihat pertunjukan melankolis didepan matanya.Yeoja itu segera berbalik.Ia menunduk menyeka dengan kasar cairan bening yang mengucur perlahan. Tiffany berjalan semakin tergesa kearah sebuah tikungan disamping ruang kelas. Ia berbelok, bukan ! Tapi nyaris berbelok, karena langkah tergesa itu berhenti mendadak..

Tiffany menyipitkan mata. Namja yang nyaris ditabraknya pun melakukan hal yang sama, “Kau ?!” gumamnya.

Kesialan apa lagi ini? Setelah melihat namja yang begitu dikaguminya jadian dengan yeoja lain, Kini Tiffany harus melihat wajah seseorang yang membuat hatinya gondok. Dia, namja sombong pemenang kompetisi menyangkut kembali dalam penglihatannya.

“Cepat minggir !aku mau lewat !” Acuh Tiffany  berbicara sekenanya. Padahal Ia melihat jalan disamping mereka cukup luas untuk dilalui.

Tiffany melangkah malas.Tumben !namja itu hanya terdiam. Suara dingin dan sok tahu itu seolah pergi entah kemana. Dia mungkin pura-pura lupa ! Benar-benar sok bintang !

Sudut mata Tiffany menangkap sesuatu saat melangkah disamping namja yang bernama Yesung itu.Sesuatu berwarna merah yang masih berbalut plastic bening.Tiffany tahu persis benda apa yang coba disembunyikan Yesung dibalik punggungnya. Mawar !

Sebuah ide muncul !Tiffany menyambar mawar dari balik punggung Yesung. Namja itu  hanya terbelakak kaget. Sepertinya Ia hendak menyahuti sesuatu namun batal saat Tiffany berhasil membuka potongan karton merah jambu yang terlilit pita ungu muda.

“Sunny saranghae?” gumam Tiffany mengangkat alis.  Yeoja itu tersenyum kemudian menatap Yesung dengan senyum jahat. Mengisyaratkan raut ‘Kena kau’

Suara sorak sorai terdengar kian mendekat.Tiffany yakin jika itu adalah siswa-siswi kelas II A yang tengah berjalan menuju tempatnya berdiri.Wajah Yesung semakin terlihat bingung. Mungkin karena merasa jika Sunny akan muncul sebentar lagi !Saat yang tepat, bukan?

Tiffany berdehem, “Yesung-s.. Ah Yesung Oppa, gomawo untuk mawar ini, aku sangat senang menerimanya !” Girang Tiffany dengan eye smile yang mematikan. Ia menoleh kearah gerombolan siswa-siswi yang berdiri didekat tempat perpijakannya. Tampak Sungmin dan teman-temannya tengah menatap mereka seolah menunggu sebuah pertunjukan daramatis.

“Tiffany-ssi !…” Pekik yesung menggantung saat Tiffany buru-buru menimpali, “Tak usah malu didepan mereka !”

Namja itu mengerutkan kening “Mwo?”

“Aku tahu jika Oppa begitu menyukaiku sejak dulu, sayangnya aku menolak membalas perasaanmu. Aku pernah memintamu untuk berhenti mencuri perhatianku kan?  Aku sudah memintamu untuk berhenti mengemis cinta padaku ?!Sekarang…” ujar Tiffany meniru acting aktris Korea favoritnya.

“Aku tidak pernah melakukan itu ! Jangan mengarang cerita !” timpal Yesung tak terima.

“Nde ! Oppa pasti malu karena disini banyak orang  kan? Tapi mawar ini tidak bisa berbohong. Mawar merah adalah tanda cinta dan…” Tiffany lantas menghilang sebelum menyelesaikan ucapannya.

Cepat-cepat Yesung menarik tangan Tiffany menjauh dari gerombolan para siswa-siswi.Ia harus menjauhkan Tiffany dari mereka sebelum yeoja itu kian mengumbar hayalan kosong. Yesung lantas menatap  tajam ketika Ia berhasil menyeret yeoja itu  menuju pojok kelas yang sangat sepi.

“Apa tujuanmu berkata seperti itu, huh? Kau ingin balas dendam?Kau marah karena aku menolak masuk organisasi?” sungut Yesung tanpa basa-basi.

Tiffany tersenyum remeh seraya menelitiki kuku panjangnya, “Ohw, Kau bisa panik juga ?! Biasanya kan kau begitu sok cool ! Sok bintang !”ucapnya tanpa manatap mata namja dihadapannya sedikitpun.

“Kau ini kenapa sih ? Behentilah bersikap aneh dan norak !” sungut Yesung kembali. Tiffany tersentak dan berhenti menatap kuku-kukunya. Seketika Ia beralih menatap namja dihadapannya. Menatap dengan tatapan tersinggung.Sungguh !namja itu benar-benar sok tahu !

“Aneh dan norak ?” kutip Tiffany tak percaya, “Kau bilang aku aneh dan norak? Sedangkan kau ?!Ya ampun apakah selama ini Kim Yesung-ssi belum  pernah bercermin? Lihat !setelah dirimu dengan seenaknya bilang kalau organisasi sekolah kita amatir dengan lagakmu yang sok tidak peduli dengan acara kompetisi sekolah, dan  juga kau yang mengataiku tidak layak pakai ! Nah sekarang kau malah  seenaknya bilang kalau aku ini aneh dan norak ! Great !”

Yesung mengerutkan kening lekat.Ia bisa melihat betapa kesalnya yeoja yang bernama Tiffany itu.Wajahnya memerah seperti menahan amarah.Matanya agak sembab.Tiffany masih menaruh dendam. Yeoja itu benar-benar seorang ahli sejarah !

“Kau masih kecewa karena kalah kompetisi itu?”! yesungmenyimpulkan, “Kekanak-kanakan sekali !”

Tiffany terdiam kaku.Ia benar-benar benci jika lagi-lagi dirinya harus dihubungkan dengan kekalahan dalam kompetisi. Terlebih yang mengatakannya adalah namja menyebalkan seperti Yesung, “Berhentilah menghinaku! Kau bahkan belum mengenal dirimu sendiri ?!Kenapa jadi seenaknya menghinaku dengan kata-kata seperti itu? Huh?”

“Sudah hentikan !Aku tidak ingin bicara panjang lebar !Kau tahu?Berbicara denganmu itu sangat percuma !”Yesung berbalik meninggalkan yeoja yang masih berdiri mematung.Benar !Iaharus pergi sesegera mungkin. Sebelum yeoja yang bernama Tiffany itu menangis sesanggukan.Ia benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran yeoja. Kenapa mereka begitu berlebihan?

“Harusnya kau berterima kasih padaku !” seru Tiffany. Yesung memberhentikan langkahnya.

“Yeoja itu baru saja jadian dengan Sungmin Oppa !” tambah Tiffany.

Namja itu berbalik badan, “Mwo?”

“Sunny. Nama yang tergantung pada bunga mawarmu !”

Yesung terdiam menerawang diantara tembok-tembok putih disekitarnya.Ia tersadar sejenak kemudian kembali berbalik dengan memasang wajah tidak peduli.

“Tunggu !”Tiffany kembali menghentikan langkah namja itu.Yesung berbalik.

“Bungamu, bagaimana dengan bunga mawar ini ?” tanya Tiffany menunjukkan mawar yang digenggamnya.

“Untukmu saja.”

“Mwo?”Tiffany terdiam menatap mawar didepannya.”Untukku?Benarkah?” gumamnya.

Yesung melangkah mendekati yeoja yang tengah sibuk dengan lamunannya, “Sini !kalau tidak mau ya sudah !” serunya merebut bunga itu kembali.Mata Tiffany terbelakak lebar. Dilihatnya Yesung yang berbalik membuang bunga mawar yang indah itu kedalam tong sampah sembari melenggang pergi.  Tega sekali !

“Yak kenapa dibuang ! Siapa bilang aku tidak mau !”Teriak Tiffany saat namja itu mulai menjauh.Ia lantas menengok kanan-kiri. Kosong ! Waktu yang tepat untuk dirinya mengambil bunga itu dari Tong sampah !

Tiffany mengintip isi sebuah Tong sampah yang berada disamping sebuah ruang kelas.Yeoja itu kembali menoleh kanan-kiri seolah takut-takut seseorang memergokinya.Tangan Tiffany kemudian begitu cepat menyambar setangkai bunga mawar yang masih berbalut plastic.Bunga mawar diatas tumpukan sampah yang kebanyakan berupa sampah kertas.

“Bunga mawar pertama dari seorang namja?”Gumam Tiffany lebih pada dirinya sendiri, “Cinta sejati?”Tiffany menerawang sederet rangkaian kata dalam benaknya.‘Apa itu nyata?’

………To Be Continued…….

Bagaimana Kisah mereka selanjutnya ? Penasaran?

#NGAKKK!!!

Oke kalo gitu aku pamit ajjah deh bye-bye !!!

Penulis:

nyanya nyinyi nyonyo :p

14 tanggapan untuk “SuGen FF Yefany – Rose for Love (Part 1)

  1. yesung tiffany ff hahaha
    thank yah eon udah dikabulin.
    Ceritanya lucu eon. Tema sekolahan lagi aku suka !
    Btw aku pnsaran ama mawar pertama unk tiffany deh
    dilanjut yah eonni kkk

  2. huaaaaaaaa nemu uga
    ePeP Tiffany Yesung ><*loncat2barengdankkomg*
    ^&^
    lanjt yah
    ini seru ! Ppany kegeeran bgt itu hehehe…
    Udah yefany jadian ajjah #plakk
    Daebak!
    ~ Ktunggu lnjtnx ok ~

  3. Ada ff my bias nich *_*
    ada juga fanficnya hehe
    bru tau saia #digeplakk
    saia jg ngefans ma yefany couple #ngaknanya
    benci – bencian nich yefany. Ntar jd cinta lho (?)
    certanya remaja bngt ûäää.
    Yefany berârt msh nyu_nyu donk yach.
    Nga sabr nunggu ^^
    update kilat please ~_~

Tinggalkan Balasan ke sillsonelf Batalkan balasan