Diposkan pada Super Generation FF

SuGen FF Soowon – I Love You For a Reason… (Part 3)

Image

Title : I Love You For a Reason…

Author : Nana Shafiyah a.k.a Nana/Nasha

Genre : Romance

Rating : General

Cast : SNSD  Sooyoung, Super Junior Siwon

Other Cast : SNSD  Yoona, SNSD Jessica, SNSD Tiffany, F(x) Krystal,  Super Junior  Eunhyuk, SNSD Hyoyeon, Lee Soo Man, Park Young Geum

Soundtrack : SNSD Taetiseo – Baby Step

                                 SUJU – My Only Girl

Anyong haseyo…

Kali ini aku membawa lanjutan FF SuGen Soowon bagian ke 3…. Mian kalo kelamaan :-(

Maaf kalo ada kesalahan di tulisan ini…hehehe

kritik dan saran aku tunggu….#makanya pada comment dungss..:-(

Semoga kalian suka !!!

Happy Reading All… :-)

Part 3

Mencintaimu tanpa tanda tanya (?)…”I love you for a reason…”

Pandangan siwon menatap lurus pada jalan didepannya. Namja itu tengah mengarahkan stir mobil menuju apartemen pribadinya. Sepanjang jalan belum ada satupun dari mereka yang mengeluarkan seuntas kalimat. Hanya ada tekanan angin dalam mobil yang menyangkut pada indra pendengaran.

Siwon masih serius menyetir. Sementara itu sooyoung hanya sibuk melihat pemandangan gelap diluar sana sembari mulai menyusun kata kata diotaknya. Siwon kemungkinan besar akan marah karena kejadian barusan.

Sooyoung sesekali melirik kearah siwon. Ia  sepertinya tak bisa melihat raut wajah siwon yang sebenarnya. Namja itu tengah mengenakan kaca mata hitam. Sangat sulit untuk melihat ekspresinya.

Mobil yang dikendarai lurus tiba-tiba bergerak ke tepi jalan. Benar saja, siwon menghentikan mobilya ditepi jalan yang terlihat sunyi. Namja itu membuka kaca mata hitam pekatnya. Perlahan matanya mulai menatap sooyoung lekat-lekat. Sooyoung pun bisa melihat manik mata namja itu. Terlihat jelas wajahnya memancarkan aura kemarahan.

“Apa sebenarnya yang kau lakukan?” Ucap siwon dengan nada dingin.

Sooyoung mengalihkan pandangannya, “aku? Hanya menjadi yeojachingumu.”

“aku menyuruhmu berpura pura menjadi yeojachinguku, bukan menyuruhmu bersikap kekanak kanakan!!!” tegas Siwon. Namja itu memberi tatapan tajam pada sooyoung yang sedang melihat kelain arah.

Sooyoung menghela nafas. Ia pun mulai mengeluarkan kalimat yang sedari tadi mengendap diotaknya.

“hhhh…” sooyoung terkekeh, beralih memandang  lurus namja dihadapannya.

“Aku sudah menjalankan peran sebagai yeojachingumu dan itu terserahku, menjadi yeojachingumu dengan caraku, kau sendiri yang meminta. Kau yang  meminta aku menjadi yeoja manis dan feminim la..,”

“Lalu, kau sebut sikap kekanak kanakan dan berlebihanmu itu sebagai sikap yang manis dan feminim?” sela siwon memotong ucapan sooyoung.

Siwon memukul kemudi dengan telapak tangannya,“Sebenarnya  kau ini bodoh atau apa??” runtuk siwon.

Sooyoung tersontak, “Yakk.. kau pikir aku senang melakukannya? tidak! Sejujurnya aku pun malu, bahkan lebih malu darimu.”

Nafas sooyoung mulai tercekat, “Aku dicap sebagai ahjumma, anak kecil, kekanak kanakan atau apalah, aku malu, apa kau tahu? TEMAN TEMANMU MENATAP ANEH DIRIKU, AKU MALU APA KAU TAHU? BAHKAN TAK HANYA DISINI, DILUAR SANA ORANG ORANG MENYINDIRKU HABIS HABISAN APA KAU TAHU? HUH?” Lantang sooyoung dan membuat siwon tak mampu berkata apa pun.

Namja itu hanya menjawab dengan kalimat seadanya, “Tapi kau tak perlu  melakukan semua itu !!!”

“Tak perlu katamu???” ucap sooyoung dengan tatapan kesal dan kecewa. Tatapan itu membuat siwon menjadi tak nyaman.

Sooyoung dengan cepat mendorong pintu mobil disampingnya. Yeoja itu  hendak membuka pintu mobil biru yang ia tumpangi, namun tampaknya pintu mobil itu telah terkunci secara otomatis.

“Cepat buka pintunya” pinta sooyoung

“Kau mau kemana?” tanya siwon datar.

“Bukan urusanmu” jawab sooyoung tak kalah datar.

Dengan tanpa berbasa-basi, siwon dengan segera membuka kunci otomatis pintu mobilnya.  Yeoja itu mengambil tas miliknya lalu beranjak keluar dari mobil biru milik siwon. Sooyoung tak suka  jika suasananya seperti sekarang. Suasana yang dingin dan menakutkan.

Siwon dengan cepat menggas mobil yang dikendarainya. Meninggalkan sooyoung seorang diri.  Sendiri dipinggir jalan yang gelap sunyi dan sepi. Sooyoung sejujurnya merasa takut dengan suasana disekelilingnya. Namun, sikap siwon barusan membuat dirinya nekat melakukan hal ini.

“Hufft, dia bahkan tidak membujukku atau apa pun, meminta maaf mungkin. Seharusnya dia meminta maaf agar aku tetap ikut dengannya” keluh sooyoung

“Namja macam apa dia” umpatnya.

“Benar benar diluar dugaan” gumam sooyoung sambil menundukkan wajahnya. Tak lama, ia pun kembali mendengak dengan wajah cemasnya, “Omma, ottokhae?”

Sooyoung mulai memikirkan sebuah cara. Cara agar ia bisa sampai di rumahnya dengan selamat. Tiba tiba satu hal yang dipikirkannya. Itu adalah menelpon. Ya menelpon seseorang.

Sooyoung  mulai merogoh tasnya. Dikeluarkannya sebuah ponsel. Perlahan sooyoung mulai mencari  nama dikontaknya, menekan tombol panggilan lalu menunggu orang diseberang sana mengangkat telepon darinya.

“yoboseyo” sapa seseorang yang ditelepon sooyoung.

“yoboseo, eunhyuk oppa”

“Oh,  sooyoung-ah, ada apa?” tanya eunhyuk

“bisakah oppa menjemputku?”

……………………………..

Siwon menjalankan kemudi mobinya. Namja itu berusaha memandang lurus kedepan. Sebuah perasaan aneh pun  mulai  menghinggapinya begitu saja. Siwon ingin pandangannya hanya terfokus kedepan. Namun, tiba-tiba tanpa adanya komando, mata namja itu terus  melihat kesamping. Tepatnya melihat kearah kaca spion mobilnya.

Dari kaca spion mobilnya, siwon  terus memandangi pantulan diri seorang  yeoja bernama sooyoung. Yeoja itu tampak sedang berdiri melihat kekanan dan kekiri. Ia sesekali terlihat menundukkan wajah, lalu dengan cepat ia mendengak, setelah itu?  Siwon tak dapat lagi melihat apa yang  dilakukan yeoja itu selajutnya. Pantulan diri sooyoung  pada kaca spionnya semakin kecil dan memudar. Hingga akhirnya pantulan itu lenyap dan termakan oleh kegelapan malam.

Belakangan, siwon mulai bertanya tanya tentang  perasaan cemasnya pada sooyoung. Mengapa ia memikirkan yeoja menyebalkan itu. Sebegitu bersalalahnya kah siwon pada yeoja itu? mengapa wajah menyebalkan  yeoja bernama sooyoung  kini malah tergambar jelas dipikirannya?

Siwon memutar arah. Ia hendak kembali  ke jalan dimana sooyoung turun dari mobilnya. Siwon tak tahu apa lagi yang dilakukannya sekarang. Anggaplah sekarang  siwon sedang menghawatirkan salah satu pekerjanya. Bukankah sooyoung memang bekerja untuknya? Anggaplah begitu.

Siwon mengarahkan  kemudinya  menuju jalan itu. Perasaannya pun sedikit tenang ketika melihat  sooyoung dengan gaun silvernya masih berdiri dibahu jalan. Siwon tersenyum lega. Namun, senyumannya itu lenyap begitu saja ketika siwon  melihat  yeoja yang akan dijemputnya itu,  didatangi oleh seorang namja. Namja itu mengendarai sebuah motor lalu tersenyum kearah sooyoung  begitupun sebaliknya. Terlihat sooyoung mulai duduk menyerong diatas motor itu. Yeoja itu  dengan segera melingkarkan tangannya kepinggang namja didepannya lalu kembali tersenyum.

Siwon sangat yakin jika kini sooyoung tak lagi membutuhkan bantuannya. Ia telah pergi dengan namja misterius itu. Tanpa berpikir panjang, Siwon  dengan cepat  berbalik arah.  Namja itu memutar stir mobilnya dengan paksa. Hingga ban mobilnya berdecit nyaring.

Siwon bergumam dalam kekesalannya,  “sudahlah choi siwon, dia bukan siapa siapamu”

………………………….

Terhitung sejak kejadian tiga hari yang lalu. Siwon belum  melakukan kontak apapun dengan sooyoung.  Ia terlihat mengeluarkan sebuah  handphone  dari saku celananya kemudian dimasukkannya kembali. Begitu seterusnya.

Kejadian saat sooyoung bersama namja misterius itu selalu terngiang dipikirannya. Sejujurnya ia merasa aneh dengan perasaannya sendiri khususnya perasaannya pada sooyoung. Ditambah lagi sikap sooyoung  pada saat acara penutupan drama itu, membuat siwon harus berpikir dua kali jika ingin bertemu dengan sooyoung. Siwon khawatir sooyoung tak mampu mengendalikan sikapnya didepan rekan kerjanya. Seperti yang terjadi pada pesta penutupan itu.

Belakangan ini, jadwal siwon sangat padat. Tak ada ruang sedikitpun untuk bersantai. Namun ditengah jadwalnya yang padat, selalu ada waktu untuk memikirkan, choi sooyoung. Mungkin siwon terlalu cemas dengan keadaan apartemennya. Sebuah tempat tinggal yang tidak pernah dibersihkannya sama sekali. Tapi apakah hanya itu alasannya? Entahlah.  Dan kini, siwon mungkin harus menyuruh yeoja itu untuk  melakukan kegiatan  bersih-bersih di apartemennya dan itu harus.

Dengan penuh keyakinan siwon kembali merogoh ponsel  pada saku celananya. Dicarinya nama choi sooyoung. Ia pun menekan tombol “Ok”

…………………..

Sooyoung  terus memandagi  layar handphonnya. Ia melihat tak ada telepon atau pesan masuk. Sudah tiga hari sejak kejadian itu, sooyoung belum juga bertemu dengan siwon. Tiga hari tak bertemu dengan siwon membuatnya tampak seperti pengangguran. Sooyoung hanya berdiam diri dirumah. Sejak menerima tawaran itu, sooyoung terpaksa mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai koki tingkat empat disebuah restoran tradisional korea. Dan sekarang, Tak ada yang bisa dilakukannya selain, menunggu kabar dari siwon.  Siwon? Apakah orang  itu begitu penting?

“drtrttt drtt drttt drttt” getaran handphone sooyoung mulai menggema. Dengan cepat sooyoung menyambar handphone yang diletakkannya diatas meja. Dilihatnya nama sang penelpon. Ternyata yang menelpon adalah siwon. Sooyoung bergumam senang, “Akhirnya !”

“Yoboseo” Sapa  sooyoung dengan senyum lebarnya. Senyum itu murni muncul tanpa aba-aba darinya.

“Sooyoung-ssi..” Siwon terdengar ragu.

“ne? Ada apa?” Sooyoung mengangkat kedua alisnya. Hendak menunggu lanjutan kalimat yang akan diucapkan siwon  padanya.

“Aku.. ah, maksudku, kau harus datang ke apartemenku sekarang juga!! Cepat bersihkan! Semua harus bersih saat aku pulang nanti mengerti?” Siwon memberi perintah. Sebuah perintah seolah sooyoung  memiliki kekuatan magic yang dapat menyihir apartemennya menjadi bersih dalam sekejap.

“hei, apa kau mendengarku?” sahut siwon menyadarkan sooyoung yang sedang terperangkap dalam pikirannya sendiri.

“ya, ya, ya, baiklah aku mengerti” Sooyoung lalu menutup teleponnya dengan kesal. Ternyata  selama ini sooyoung telah menghabiskan detik-detik dalam hidupnya dengan percuma. Bayangkan saja, selama tiga hari ini sooyoung merasa  hanya membuang waktunya karena telah menunggu telepon dari siwon. Telepon yang hanya memerintahkan sooyoung untuk melakukan kegiatan bersih-bersih.

“Apa yang kau harapkan darinya choi sooyoung?” Gumam sooyoung pada dirinya sendiri.

Sooyoung menarik nafas penuh keyakinan, “Baiklah, lihat saja apa yang akan kulakukan selanjutnya Choi Siwon-ssi !”

…………………..

Sooyoung sampai di apartemen choi siwon dan mulai melakukan kegiatan bersih bersih. Sooyoung mengambil sebuah sapu lalu membersihkan kulit kacang yang berserakan dilantai. Yeoja itu juga memungut beberapa pakaian siwon yang tergeletak dimana-mana. Begitu juga dengan membersihkan lantai, menghilangkan debu dan membersihkan kamar mandi. Hingga tak terasa malam semakin larut.

“Aku pulang” Sahut siwon yang disambut oleh tatapan dingin sooyoung. Yeoja itu terlihat sedang sibuk merapikan beberapa alat kebersihan.

Siwon melihat apartemennya telah bersih. Tak ada lagi barang-barang yang berserakan dimana-mana. Lantai apartemen itu pun terlihat licin dan mengkilap.

“ah, kau melakukan pekerjaanmu dengan bagus” puji siwon pada sooyoung yang sedang merapikan meja.

“Kamsahamida, siwon-ssi, aku akan berusaha lebih giat lagi” ucap sooyoung sambil membungkukkan badanya 90 derajat.

Sooyoung melirik sekilas namja yang tengah berdiri didepanya. Siwon datang dengan menenteng tas gendong. Tas yang sepertinya berisi perlengkapan shooting. Perlengkapan seperti baju dan berbagai aksesori lainnya.

sooyoung memadangi tas yang sedang ditenteng siwon,“Sini biar kubawakan.” Tawarnya. Yeoja itu kemudian menatap siwon dengan wajah tanpa ekspresi.

Siwon menatap heran sikap sooyoung barusan dan sejak tadi. Apakah  ia sedang mempermainkannya lagi? Baiklah, sebaiknya siwon mengikuti apa yang diinginkan yeoja itu.

Siwon akhirnya memberikan tas itu pada sooyoung. Sikap yeoja itu bahkan terlihat seperti seorang istri yang sedang menyambut kedatangan suaminya. Suami istri yang sedang bertengkar, maksudnya.

“Ah, sooyoung-ssi, tolong buatkan aku kopi” perintah siwon.

“Nde” Sooyoung mengangguk sambil kembali membungkukkan badannya.

“Ah, jangan lupa, kopinya jangan terlalu panas, dan juga tambahkan sedikit susu” sanggah siwon.

“Nde” Sooyoung menunduk patuh lalu dengan segera melaksanakan apa yang diperintahkan siwon.

Siwon menatap punggung sooyoung yang berjalan kearah kedapur. Sepertinya ada yang berbeda dengan sikap sooyoung hari ini. Siwon pun mulai bertanya tanya “apa ada yang salah?”.

Siwon mengerutkan kening hendak memutar pikirannya, “Bukankah kemarin sikap sooyoung begitu agresif. Lalu bagaimana bisa sekarang ia malah bersikap dingin seperti itu?” ucapnya kemudian.

Siwon terdiam sejenak kemudian bergumam pelan, “Apakah dia masih marah?”

Sooyoung menghampiri siwon yang sedang duduk diruang tengah sembari membaca sebuah majalah. Sooyoung datang dengan secangkir kopi susu hangat yang telah dipesan oleh siwon. Diletakkannya kopi susu itu diatas meja siwon. Namja itu lantas memandangi sooyoung dari ujung kaki sampai ujung rambut “Tak ada yang aneh”gumam siwon dalam hati.

“Apa Anda membutuhkan sesuatu, Tuan muda?” tanya sooyoung.

Siwon terus memperhatikan sikap sooyoung yang begitu formal. Yeoja itu berbicara seolah ia sedang berada dalam lingkungan kerajaan. Sangat sulit bagi siwon untuk mengajaknya berbicara. Melihat wajahnya yang tanpa ekspresi membuat tubuh siwon mendadak kaku.

Sooyoung masih berdiri tepat didepan siwon. Yeoja itu masih menunggu jawaban dari pertanyaannya pada siwon.

“Ah, sooyoung-ssi, tolong bersihkan lantai yang kotor ini” perintah siwon

Sooyoung menaikkan sebelah alisnya. Sooyoung terus mengamati lantai yang dikatakan masih kotor. Ia merasa tak ada kotoran pada lantai itu. Sepengetahuannya, ia sudah membersihkan seluruh lantai yang ada di apartemaen siwon.

Sooyoung menunduk. Berusaha mencari bagian yang kotor dan..

“Drettt” Suara tumpahan air terdengar.

Sooyoung mendelik. Siwon ternyata menumpahkan kopi yang baru saja dibuatnya. Siwon dengan sengaja menumpahkan kopi itu pada lantai yang bersih.

“Bersihkan!” perintah bsiwon sambil menatap acuh.

Sooyoung menghela nafas. Tanpa berkata apapun, sooyoung langsung beralih mengambil  sebuah pengepel lantai dan segera membersihkan noda kopi yang sengaja dijatuhkan siwon barusan.

Tak berhenti disitu, siwon terus menghujani sooyoung dengan berbagai macam perintahnya, mulai dari hal yang sebesar bola bumi hingga hal yang sekecil debu ditelunjuknya. Sooyoung hanya menanggapinya dengan sikap yang sama. Sikap patuh yang dingin dan datar tanpa ekspresi. Bahkan saat siwon berusaha memancing amarahnya sekali pun.

“Sooyoung-ssi, ambilkan aku handuk!!”

“Nde”

“Sooyoung-ssi, ambilkan air putih!!!”

“Nde”

“Sooyoung-ssi, ganti channelnya”

“Nde”

“Sooyoung-ssi, buatkan juice tomat”

“Nde”

Kelakuan sooyoung yang seperti halnya mayat hidup bejalan, membuat siwon semakin geram. Siwon seakan tak dapat membendung rasa ingin tahunya. Sooyoung begitu misterius. Ia seperti teka teki yang sangat lama tak terpecahkan.  Kekesalan siwon muncul akibat rasa penasaran yang sangat besar terhadap sikap sooyoung padanya.

Siwon mulai berdecak kesal, “Yak,, sebenarnya ada apa denganmu?”

“Mianhamnida, jika sikapku mengecewakan” sooyoung kembali menunduk. Isyarat yang  menggambarkan penyesalannya.

“BERHENTILAH BERSIKAP SEPERTI ITU. KAU TAHU, SIKAPMU  ITU MEMBUATKU TERGANGGU!” bentak siwon dengan nada meninggi.

Sooyoung mendelik. Emosi-nya perlahan mulai meluap ketika menerima bentakan dari siwon. Sooyoung menarik nafasnya yang sesak sambil mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat.

“YAKK…” balas sooyoung sambil membanting serbet yang dipegangnya. Hingga membuat siwon merinding ketakutan.

“SEBENARNYA MAUMU APA? SIKAPKU YANG CERIA, KAU BILANG AGRESIF DAN KAU TIDAK SUKA. SEKARANG SIKAPKU YANG BAIK DAN TENANG, KAU BILANG DINGIN. ITU JUGA KAU TIDAK SUKA, JADI MAUMU APA?? HEHHH?” Sooyoung terlihat mulai berapi api.

Bibir siwon mendadak beku, “I-itu.. maksudku aku m…”

Siwon seolah kehilangan kata kata. Ia tak bisa berkutik ketika sooyoung mengatakan hal itu. Jika dipikir, pernyataan sooyoung barusan ada benarnya. Siwon kini semakin bingung dengan sikapnya sendiri. Sebenarnya, ia lebih menyukai sikap sooyoung yang sedikit berlebihan dibandingkan dengan sikapnya sekarang yang terlihat patuh tapi sangat dingin.  Hal itu terlihat  menyeramkan.

Sepertinya Ia mulai dihinggapi perasaan menyesal. Sebuah penyesalan karena telah berbicara kasar pada sooyoung mengingat sikap yeoja itu pada saat acara pesta penutupan drama. Namun, kata maaf seolah terasa sangat sulit diucapkannya. Siwon malah merasa sangat konyol sekarang. Sebaiknya ia melakukan sesuatu agar sooyoung pergi dari hadapannya mungkin untuk beberapa menit atau beberapa jam.

“Aku lapar, tolong buatkan sup kerang, steak, kim bab, acar dan lalap, Bulgogi, Sup Ayam Ginseng (Samgyetang), Iga Panggang ( Kalbi) dan Bubur Labu Kuning ( Hobakjuk)” perintah siwon mengalihkan perhatian.

Sooyoung menarik nafasnya perlahan dan membuangnya dengan perlahan. Ia berusaha mengontrol sikapnya kembali. Sooyoung lalu membalas perintah siwon dengan anggukan patuh.

“Nde, aku akan ke mini market, tunggulah sebentar” Pamit sooyoung lalu pergi menuju mini market.

Siwon membiarkan yeoja itu pergi membawa kartu kreditnya. Setidaknya ia  mempunyai kesempatan untuk bernafas. Sebuah kesempatan jika sooyoung tak ada didekatnya.

……………

Sooyoung sebenarnya merasa tidak nyaman dengan sikapnya. Yeoja itu terus mendumel ditengah jalan.

“Aku sudah tidak tahan dengan sikap Ini…apakah dia tidak dapat membaca maksudku ?? aku hanya ingin dia tidak semena-mena lagi padaku. Tapi, Lihat apa yang terjadi sekarang ! aku bersikap baik, dia malah bertambah semena-mena” kata sooyoung di tengah perjalanan tanpa menyadari tatapan aneh orang-orang padanya.

Sooyoung kini telah berada didepan sebuah mini market. Dengan perasaan kacau, ia pun melangkahkan kakinya menuju kedalam mini market. Diambilnya bahan bahan yang dirasanya perlu untuk memasak makanan pesanan siwon.

“Huhh, banyak sekali pesanannya, aku tidak yakin dia memakan semua ini” ucap sooyoung sembari memilih sebuah daging.

“Paling paling ia hanya ingin mengerjaiku, huffh dasar” umpat sooyoung yang sedang berdiri  melihat setumpuk sayuran segar.

“Tak apalah, aku bisa membawa pulang makanan makanan ini. Setidaknya ini lebih dari cukup jika kusantap bersama jessica dan krystal, hehehe” sooyoung tersenyum jahat.

“Tenanglah wahai makanan. Aku tak akan membuangmu. Akan kujadikan kau santapan makan malamku, hehehe” Sooyoung kembali tersenyum menyeringai.

Sooyoung mendorong troli yang berisi setumpuk sayuran serta bahan bahan lain  yang terlihat menggunung. Yeoja itu mendorong troli itu kebagian kasir lalu meletakkan barang- barang itu diatas meja kasir.

“Mian, apakah kau yeojachingu choi siwon?” tanya kasir mini market dengan wajah berseri-seri.

“ah, ye” jawab sooyoung sedikit ragu. Yeoja itu lalu melanjutkan  menaruh barang-barangnya diatas meja kasir. Setelah selesai, sooyoung lalu menyodorkan kartu kredit milik choi siwon.

“Ah, kau bahkan menggunakan kartu kreditnya, wow, dia baik sekali !!!” puji kasir mini market itu. Lagi lagi dengan wajah berseri seri.

“Baik? Baik apanya?” umpat sooyoung dalam hati.

Sooyoung kemudian menanggapi pernyataan itu dengan tersenyum sopan. Namun, hatinya menggondok, “Nde..”

Pelayan itu kembali menatap sooyoung dengan tersenyum riang. Raut wajahnya seperti memancarkan tatapan iri dan tak sabar ingin mencubit pipi sooyoung, “Kau sungguh manis..”

Sooyoung sedikit membungkuk, “Kamsahamnida aghassi”

Barang-barang yang usai dibeli sooyoung sudah terbungkus rapih. Yeoja itu menatap barang-barang didepannya dengan wajah lesu. Bagaimana tidak ? Ia hanya seorang diri, sedangkan barang-barang itu, sangat banyak dan berat. Bayangkan, sooyoung harus bisa mengangkut segelundung labu, berkilo-kilo sayuran,buah-buahan, beserta daging. Sekarung beras dan bahan-bahan lain. Meskipun nantinya yeoja itu menyewa sebuah taxi namun, Ia tak mungkin menyuruh supir taxi itu mengangkat barang-barang tersebut sampai ke apartemen siwon. Iya kan ?

Sooyoung terdiam cukup lama. Hingga ia pun menyadari jika pelayan mini market yang berdiri  didepannya sedang menatapnya lekat dan  penuh tanya..

“Agassi..” Panggil sang pelayan hendak menyadarkan sooyoung.

“Ah, ne…”

“Ini barangmu..” Kata pelayan itu..

“Oh, kamsahamnida, permisi aku pergi dulu” Ujar sooyoung memberi salam.

Sooyoung lalu keluar dari super market tersebut. Ia pun memanggil taxi kemudian mengangkat barang-barang yang super berat itu sendirian. Sungguh sangat berat sama seperti yang ia bayangkan. Bahkan lebih, tentu saja.

…………………

“Clekkkk” suara pintu terbuka mengalihkan pandangan siwon dari majalah yang  sedang dibacanya.

Sooyoung tiba dengan setumpuk bahan makanan yang diangkutnya menuju dapur. Yeoja itu terlihat sangat kelelahan. Wajahnya mulai berkeringat dan nafasnya terdengar berkejaran. Siwon mendengak. Matanya mulai menangkap ada banyak kantung plastik yang sedang digotong oleh sooyoung.

Dan dengan tanpa komando dari otaknya, siwon nyaris melompat dari tempat duduknya. Namja itu hendak membantu sooyoung. Kakinya mulai menyentuh lantai hendak melangkah namun, sebersit keraguan tiba tiba memberhentikan langkah itu.

Tak berapa saat, siwon menarik kakinya kemudian kembali duduk seperti posisi semula. Namja itu mengalihkan pandangannya kesebuah majalah yang dipegangnya. Dengan berat hati, Siwon mengurungkan niatnya membantu sooyoung. Entah mengapa, sebuah perasaan aneh  tiba tiba menahannya. Otak dan hatinya seolah saling berlawanan.

Otaknya dengan cepat memberikan stimulus untuk segera memberikan setidaknya setitik bantuan pada yeoja yang sedang kewalahan itu. Disisi lain, siwon merasa ada sebuah perasaan menjanggal.  Perasaan yang muncul jika dirinya berada didekat yeoja bernama choi sooyoung.

Siwon bisa mati mendadak jika keadaannya terus seperti ini. Karenanya,untuk sementara waktu,  sebaiknya namja itu  menjauhkan tatapannya dari wajah sooyoung. Hanya sementara, agar sikapnya tak lagi terlihat konyol.

……………………………………………..

Sooyoung akhirnya tiba di apartemen Siwon. Yeoja itu membawa tumpukan bahan makanan yang akan diolahnya menjadi masakan. Sementara itu siwon hanya menatap sekilas. Menatap sooyoung yang mulai dilanda kelelahan. Siwon hanya mendengak setelah itu, fokus pandangannya kembali pada  sebuah majalah. Entah apa yang sedang dibacanya.

“mengapa dia hanya diam saja? setidaknya namja itu bisa membantuku” runtuk sooyoung dalam hati. Tangan Yeoja itu sepertinya begitu gatal ingin melempar tumpukan barang yang sedang diangkutnya sekaligus. Melemparnya langsung tepat  kewajah menyebalkan siwon. Namun, sebaiknya ia harus tetap  bersikap stay cool. Sooyoung merasa bahwa dirinya hanya perlu berpegang teguh pada rencana semula. Sekarang, Ia hanya perlu mengikuti perintah siwon yang memintanya untuk memasak beribu-ribu jenis makanan. Ia lalu membawa barang-barang yang sedang diangkutnya menuju dapur.

……………………….

Siwon sudah mulai mendengar suara glutakan panci didapur. Sooyoung sepertinya mulai memasak sesuatu. Dan tanpa berpikir panjang, siwon langsung melangkahkan kakinya menuju dapur. Ia ingin melihat aksi memasak yeoja itu.

Siwon mengintip sooyoung yang sedang memasak di dapur. Mengintip membuat siwon tak bisa melihat yeoja itu seutuhnya. Ia pun mendekatkan dirinya pada sooyoung. Siwon mendekat, dengan dalih menyalakan keran air di dapur lalu mencuci tangannya. Pandangan siwon  kini sedang tertuju pada sooyoung yang sedang asyik membolak balik makanan pada sebuah penggorengan. Dan…

“ZRRRRRR”  Kobaran api naik kepenggorengan sooyoung. Seperti yang dilakukan Seorang koki di-berbagai restaurant pada umumnya .

‘HHH” Siwon kaget dan terlihat ketakutan, nafasnya  terdengar seperti sedang tercekik sesuatu.

Sooyoung melirik ekspesi namja disampingnya. Ekspresi yang menurut sooyoung sangat  berlebihan. Mungkin siwon ingin mengerjainya lagi. Baiklah, dengan senang hati.

“ZRRRR” Sooyoung kembali membuat koberan api menyambar kepenggorengannya.

“AKHHHH, HENTIKAN!!!” Siwon bertambah kaget. Namja itu segera memegang kedua telinganya. Tubuhnya  bergetar ketakutan.

“ZRRRRRR” kali ini sooyoung tak sengaja membuat kobaran api. Api itu tiba tiba menyambar penggorengannya.

“KUMOHON HENTIKAN!!!” Siwon menutup kedua telinganya erat erat. Berjongkok ketakutan disamping meja dapur. Tak terasa matanya mulai mengeluarkan butiran butiran bening. “hajima, hajima” ucap siwon lemah.

Sooyoung melihat  ekspresi ketakutan diwajah siwon. Sooyoung mematikan kompor dan perlahan mendekatkan dirinya kesebuah meja dapur. Terlihat siwon sedang berjongkok ketakutan sambil memegang kedua telinganya erat. Sooyoung menyentuh pundak namja itu. “Apakah kau baik baik saja?” ucap sooyoung pelan.

Sooyoung mulai hawatir dengan keadaan siwon sekarang. Keadaan yang terlihat sangat ketakutan. Rasa takut siwon barusan telah membuat sooyoung menyadari “apakah namja itu takut melihat kobaran api?”runtuk sooyoung dalam hati. Ia bahkan sampai mengeluarkan air mata. Sebegitu takutnya-kah dia?

“Aku baik baik saja” Siwon bangkiit dari posisinya. Ia lalu berjalan menuju ruang  tengah “Lanjutkan saja pekarjaanmu” kata siwon datar.

Sementara itu, sooyoung masih terus bergumam pada dirinya sendiri, “Kasihan sekali dia”

Siwon kemudian kembali berbalik dan menyangga, “Tolong jangan lakukan hal itu lagi ! memasaklah seperti biasa” Ucap siwon lalu melanjutkan langkahnya menuju ruang tengah.

Sooyoung menatap prihatin. Ia tak menyangka jika namja sekeren dan sepopuler siwon ternyata takut dengan kobaran api.  Sebuah kobaran api yang menurut sooyoung adalah sebuah hal yang biasa. Namun ternyata tidak bagi siwon.

…………………

Sooyoung telah selesai memasak makananya. Ia lantas menyiapkan makanan yang dipesan oleh siwon. Sup kerang, steak, kim bab, acar dan lalap, Bulgogi, Sup Ayam Ginseng (Samgyetang), Iga Panggang ( Kalbi) dan Bubur Labu Kuning ( Hobakjuk) Sudah tertata rapi diatas meja.

Sooyoung berpikir untuk segera memanggil siwon. Yeoja itu kemudian berlari keruang tengah. Tempat dimana  siwon kini terlihat sedang duduk disebuah sofa sambil menunduk dan memegangi wajahnya frustasi.  Pancaran wajah namja  itu membuat sooyoung mendadak menahan langkahnya. Yeoja yang sekarang tengah menatap siwon dari jauh itu nampaknya mulai dihinggapi perasaan bersalah.

Kobaran api yang diciptakannya tadi mungkin membuat siwon menjadi ketakutan. Bagaimanapun, sooyoung merasa seharusnya ia meminta maaf pada siwon. Tapi bukankah ini seperti senjata makan tuan?

Sooyoung berbuat sejauh ini, bersikap berlebihan dan dingin pada siwon hanya karena satu tujuan.  Yakni,  sooyoung ingin agar siwon merasa terganggu dengan sikap dingin dan berlebihan itu. Kemudian meminta maaf atas bebagai perlakuan semenanya. Setidaknya sooyoung mendengar kata ‘Mianhe’ keluar dari mulut siwon.

Namun  lihatlah sekarang. Mengapa juga detik ini, sooyoung  merasa bahwa dirinya-lah yang  harus meminta maaf? Kenapa?

Mungkin hanya ada satu jawabannya. Itu adalah karena keadaan yang mendesaknya.  Tak ada seorangpun yang tau pasti apa yang akan terjadi diwaktu mendatang. Kadang kala hal itu membuat seseorang harus mengubah rencana yang telah disusunnya.  Baiknya saat ini, sooyoung harus membuang rasa egoisnya termasuk juga melupakan rencananya. Mungkin setidaknya, permintaan maaf dari sooyoung dapat memberikan secercah harapan untuk meluluhkan sifat buruk siwon selama ini.  Sifat buruk seperti kebiasaan membentak, misalnya.

Sooyoung menganggukkan kepalanya pelan. Ia mulai memantapkan langkahnya untuk mendekat kearah siwon.

Sooyoung mulai memiringkan kepalanya dan mulai menatap siwon yang sedang duduk merenung, dengan tatapan cemas.

“Siwon-ssi..Mianhe..” ujar sooyoung dengan nada menyesal.

Siwon hanya menatap yeoja yang memanggilnya sekilas kemudian beralih mengacuhkannya. Namja itu kembali menunduk dengan tatapan kosong.

Sooyoung memaksakan seulas senyum. Berusaha menyuguhkan pancaran terbaiknya pada siwon. Mungkin saja, sikap sooyoung  yang  terlihat ceria dapat membantu menenangkan suasana hati siwon. Hati yang kini tengah dilanda kekacauan dan frustasi. Meskipun kemungkiannya kecil. Sekecil butiran debu, sepertinya.

Sooyoung benar-benar memasang senyum lebarnya dan muncul tiba tiba dengan posisi berjongkok dihadapan siwon yang hingga kini masih duduk diatas sofa, “Heii, siwon-ssi, kenapa kau diam saja…!” Ujar Sooyoung sedikit antusias.

Siwon berdecak kaget. Sooyoung benar-benar berhasil mengagetkannya sekaligus membuat detak jantung namja itu berantakan karena senyum lebarnya. “Yak, apa yang kau lakukan !” Ucap siwon berusaha menutupi perasaan kagetnya.

Sooyoung bangkit dari posisinya, “Mengapa kau seperti itu? apa kau sakit? Apa perlu kubuatkan sesuatu, agar hatimu lebih baik? Apa kau marah karena kejadian di dapur tadi ?  kau ingin marah-marah lagi padaku?baiklah lakukan saja, selama itu membuat hatimu tenang!” ucap sooyoung tanpa jeda.

Siwon masih berusaha mengatur nafasnya karena detak jantung yang mendadak tak beraturan, “Hey, sooyoung-ssi, Kau jangan mengungkit masalah di dapur tadi, kau benar-benar berhasil membuatku frustasi !” ucap siwon dengan nada kesal.

“Sooyoung-ssi aku ingin bertanya sesuatu ?” Tanya siwon dengan nada yang rendah. Namja itu bangkit dan menyejajarkan posisinya dengan sooyoung.

Sooyoung menggerakkan bola matanya keatas, “Wae ?”

“kau ini bunglon atau apa?” tanya siwon mengerutkan kening.

“Mwo ?” Sooyoung mengangkat kedua alisnya. Yeoja itu berusaha mencerna kalimat siwon barusan. Pastilah siwon merasa aneh dengan sikapnya yang mendadak berubah wujud, “Aku hanya yeoja biasa !” Sooyoung kembali memasang sanyum lebarnya. Kali ini dengan mata yang terlihat berbinar.

Siwon mulai terhanyut kedalam mata sooyoung, namun dengan cepat ia mengalihkan pandangannya. “Jangan menatapku seperti itu !”

Sooyoung memanyunkan bibir. Ternyata sikap cerianya tidak membuahkan hasil sama sekali, “Mian..”

Siwon mulai menatap yeoja dihadapannya lekat lekat, “Sebenarnya apa lagi yang kau rencanakan? Kau bersikap berlebihan, kemudian dingin dan sekarang, lihatlah sikapmu! tidakkah kau merasa ini aneh?”

Siwon menatap sinis, “Sudahlah, jangan berpura-pura”

“A..a”

Sooyoung tercengang mendengar ucapan siwon. Mendadak matanya tak bisa berkedip dan bibirnya terasa bergetar. Sejujurnya sooyoung pun merasa bingung dengan sikapnya sendiri.  Ia  tak dapat lagi mengetahui bagian dari sikap kesungguhannya dan bagian dari sifat kepura-puraan yang direncanakannya. Mengapa semuanya jadi berantakan? Susah payah yeoja itu mengatur semuanya. Namun mengapa hasilnya malah jadi seperti ini?

“Tetaplah seperti ini, Sooyoung yang seperti ini ! tapi…Jangan bersikap seperti ini untuk mempermalukanku di depan umum…!” pinta Siwon sambil memegang pundak sooyoung.

Sooyoung menelan ludah, “Aku…”

“TING TONG” Suara bel pintu apartemen  tiba tiba berbunyi.

“Biar aku saja” ujar sooyoung memutus percakapan kemudian mencegah siwon yang terlihat akan membukakan pintu.

Sooyoung melangkahkan kakinya menuju pintu. Ia lalu menarik gagang pintu dihadapannya. Yeoja itu segera menyapa seseorang yang datang bertamu.

“Anyong haseyoo” sapa sooyoung sembari menundukkan wajahnya.

“Anyong haseyo” sapa orang itu balik. Dan ternyata orang itu adalah seorang yeoja. Yeoja cantik berambut panjang. Ia memiliki mata yang indah dan kening yang lebar. Kulit putih mulus yeoja itu juga menambah kecantikannya dan, “Sempurna”

“Yoona- Ah” Ucap siwon dari belakang. Dari suaranya, namja itu sepertinya terkejut melihat seseorang yang sedang berdiri didepan pintu.

“Siwon-Ah” balas yeoja itu. Ia sesekali menatap sooyoung. Tatapan yang terlihat sayu. Seperti memperhatikan sooyoung dari ujung kaki sampai ke ujung rambut.  Yeoja itu juga menatap siwon cukup lama. Tatapan itu  terlihat begitu dalam.

“Ah,, ah, silahkan masuk !” sooyoung menghentikan yoona dan siwon yang sedang saling menatap.

Yoona akhirnya masuk kedalam apartemen siwon. Siwon ternganga melihat kedatangan yoona. Namja itu mendadak kehilangan kata-kata ketika bertemu dengan yoona. Entah mengapa, siwon rasanya tak ingin terihat akrab dengan yoona saat sooyoung ada didekatnya. Tepatnya berada ditengah dirinya dan yoona.

“ oh ya, Perkenalkan  Choi Sooyoung imnida, aku adalah yeojachingu siwon”  Sooyoung memecah keheningan diantara mereka bertiga.

“Oh, Im Yoon Ah imnida, aku adalah..” Kata yoona sedikit ragu.

“Dia adalah temanku..kami sangat akrab sejak disekolah menengah” sela siwon. Yoona mendengak. Tak menyangka bahwa siwon begitu yakin dengan ucapannya barusan.

“Ohh” Sooyoung mengangguk mengerti.

Siwon memegang tengkuknya. Barada diantara yoona dan sooyoung, itu terasa sangat canggung. Siwon melihat keawan awan. Berharap ada seseorang yang bisa memberitahunya tentang apa yang seharusnya ia lakukan.

“Hei, kau tidak menyuruh temanmu untuk makan malam? aku baru saja selesai memasak !” Ucap sooyoung sambil memukul lengan siwon pelan. Pukulan itu sepertinya telah memberikan gelombang listrik pada tubuh siwon.

“ohh iya iya, yoona ayo kita makan dulu” ajak siwon yang langsung dibalas anggukan oleh yoona. Yoona sudah tak tahu lagi apa yang harus dilakukannya selain, selain mengiyakan ajakan siwon.

Sooyoung mempersilahkan siwon dan yoona untuk duduk di meja makan. Tangan yeoja itu dengan cepat menyedok nasi dan menyerahkannya pada siwon dan yoona. Sooyoung mulai bersikap royal. Ia beberapa kali menyodorkan  lauk pauk kearah siwon dan yoona.

“apakah kau begitu dekat dengan siwon?” tanya sooyoung tiba tiba. Sooyoung mulai bertanya-tanya dalam hati, mengenai sikap siwon yang hanya diam saja dengan kedatangan temannya.  Namja itu bahkan tidak bercakap sedikit pun.

“mmm, kalian sedekat apa?” sooyoung memasang wajah penasarannya.

“UHUK UHUK” yoona tiba tiba tersedak. Dengan secepat kilat sooyoung langsung menyambar gelas disampingya lalu memberikan segelas air putih untuk yoona. Yoona meneggak habis minumannya. Belakangan ia pun bertanya tanya  “sedekat apa?” gumam yoona pada dirinya sendiri.

.………..To be continued………

Segitu dulu yah…

See you next part

Bye bye..

Jangan lupa RCL, ok :-)

Penulis:

nyanya nyinyi nyonyo :p

18 tanggapan untuk “SuGen FF Soowon – I Love You For a Reason… (Part 3)

    1. Ditungguin ajah yahhh… kenangan??? iya kaliiii… hehehehe
      Yoona siapa siwon?? baca part 1 kali yahh..jawabannya ada disituhh 🙂
      Makasih udah nyempetin baca chingu… Fighting ^_^

  1. Annyeong~
    Yeaaaaaah.. Seru ffnya. Suka deh sma perasaan Siwon oppa sama Soo eonnie yg tercipta di ff ini^^
    Udah bagus kok chingu ffnya. Bikin gereget XD
    Next part ditunggu yaa. Fighting~

  2. typonya chingu… 😦
    Kok aku juga ngrasa Siwonnya kcepetan suka ya? Hehe
    soalnya saya suka adegan org berantem sama gengsi2an sih *plaak* 😀
    eh tpi aku jga mrhatiin selang wktu nih, wktu Siwonnya plang aja udh larut tpi kok YoonA msh bsa brkunjung ya?
    Pdahal selang wktunya lama banget itu…
    Lbih diperhatiin yaa
    dri segi cerita lmyan ngalir, cuma ya tadi itu, kurang scene2 dmana rasa nggak suka Siwon di awal2 agak ngluntur
    yaah, cuma pndapat sih 🙂

    buat keseluruhan, SAYA SUKA! Ditunggu part 4nya…

  3. kyaaaa !!! siwon oppa g usah menghindar gitu.. langsung bilang i love u ajjah..hehe
    chinguu Aku suka ff nya… ceritanya bikin greget soalnya siwon oppa kaya aku banget hehe..menghindar jika ada sesuatu yang bikin deg deg deg…#apasih ?
    pokoknya part 4 ga boleh lama-lama…!!!
    ku tunggu…semangat…!!! 😉

  4. waduhh ..
    Yonna dtq nqapain ?
    nqerusakk momentt” sowon jha #plakk(diqebuk Yonnaddict)
    chinqu , typo-nya yhaa 😦
    baquss jqa jalan critanyaa ..
    buat chapter yq bnyakk” yhaa 😀
    next partnyaa jqan lama” 🙂

    1. Yoona ngapain yah ?? ada di part selanjutnya mungkin ??

      Typo yahh..:-( iya nih chingu, aku males ama urusan yang begituan..hehe..aku bakal usahain buat ngilangin tuh typo dehh…

      Chapter banyak ?? nanti diusahain yahh 😀

      next partnya di tunggu y chingu, dan jangan bosen buat nunggu..:)

      Makasih udah baca + komen…^_^

  5. wah siwon oppa sdh mulai mrsakan gtaran2 halus but. . Knpa yoona unnie blik lg? Ktany mnyukai namja lain? Sooyoung unnie jg uda mlai kena virus merah jambu nii. Lanjut next chap! SooWon is real! Guardians jjang! Author hwaiting!

Tinggalkan Balasan ke Auralia Zalzabila Batalkan balasan